KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Total: 1138 results found.
Page 48 of 57
Dalam proses peleburan bijih besi, seringkali terjadi masalah dalam tungku tegak sederhana (kupola udara panas), yaitu penyumbatan saluran keluar besi cair bila menggunakan bijih besi yang belum direduksi. Proses reduksi bisa dilakukan dengan mencampurkan bijih besi dengan batu bara dan flux dengan tungku reduksi.
Desain tungku reduksi diperbaiki dengan memindahkan posisi lubang pengeluaran pelet hasil reduksi ke bagian tengah dan mengurangi jumlah lorri pendorong yang dibutuhkan.
Arah panas dibalik berlawanan arah lorri dan mengurangi jumlah firewall yang dibutuhkan sebagai sekat. Perbaikan arah alat pembakar (burner) juga memperluas daerah bakar. Pelet komposit yang dihasilkan oleh tungku ini memiliki kadar Fe 85-93%.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) biasanya memerlukan investasi sangat tinggi, dan hanya perusahaan dengan struktur modal yang kuat dapat membangunnya. PKS mini hasil inovasi dapat mengatasi kendala modal tersebut, dengan kemampuan hingga 5 ton Tandan Buah Segar (TBS)/jam.
Proses pengolahan kelapa sawit pada PKS ini merupakan proses kontinu yang sederhana, dengan peralatan yang mudah dalam pengoperasian dan perawatannya. Selain itu, bahan bakar PKS ini berasal dari serabut dan cangkang sawit yang umumnya menjadi limbah dari PKS.
PKS ini dikembangkan dalam satu sistem peralatan yang terintegrasi dengan desain yang mempertimbangkan kelayakan teknis dan ekonomis.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Salah satu artikel di situs ini, "Polusi Udara Mengganggu Tidur Kita" telah membahas tentang pengaruh buruk polusi udara terhadap kualitas tidur, yang merupakan hasil kajian tim peneliti Universitas Washington, Amerika Serikat. Belum lama ini, tim lain dari universitas yang sama mempublikasikan hasil penelitian yang juga terkait dengan polusi udara, yakni bahwa polusi udara mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa orang-orang yang tinggal di sebuah wilayah dengan tingkat polusi udara yang tinggi juga mengalami tekanan psikologis yang lebih tinggi.
Hubungan antara polusi udara dan sistem pernapasan manusia tidak banyak diperdebatkan. Penelitian menunjukkan bahwa udara kotor dapat mengganggu pernapasan dan memperparah penyakit paru-paru. Efek potensial lain dari polusi udara juga sedang diteliti; para ilmuwan saat ini tengah berupaya menemukan hubungan antara udara yang kotor dan beracun dengan obesitas, diabetes dan demensia.
Ternyata, berbagai pengaruh buruk di atas masih harus ditambah dengan satu hal lagi, yakni tekanan psikologis. Tim peneliti yang terdiri dari Victoria Sass (ketua tim, mahasiswa doktoral di Departemen Sosiologi Universitas Washington); Anjum Hajat, asisten profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Washington (School of Public Health University of Washington); profesor Kyle Crowder dan mahasiswa pascasarjana Steven Karceski, keduanya dari Departemen Sosiologi Universitas Washington; Nicole Kravitz-Wirtz dari University of California, Davis School of Medicine; dan David Takeuchi dari Sekolah Kerja Sosial Boston College (Boston College School of Social Work); menemukan bahwa semakin tinggi tingkat partikulat di udara, semakin besar pula dampaknya pada kesehatan mental.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Health & Place edisi November ini diyakini merupakan penelitian pertama dengan data responden yang merupakan perwakilan populasi secara nasional. Data primer tersebut kemudian disandingkan dengan data polusi di area tempat tinggal setiap responden untuk dilakukan referensi silang dalam rangka mengevaluasi hubungan antara udara yang beracun dengan kesehatan mental. "Penelitian ini benar-benar menunjukkan bahwa antara polusi udara dan kesehatan mental bisa ditarik sebuah garis lurus," kata Anjum Hajat. "Efek polusi udara pada kesehatan kardiovaskular dan penyakit paru-paru seperti asma sudah lama diketahui, namun efeknya terhadap kesehatan otak ini merupakan hal yang baru."
Lingkungan di mana seseorang tinggal bisa membuat perbedaan besar terhadap kesehatan dan kualitas hidup penghuninya. Para peneliti telah mengidentifikasi "faktor penentu sosial" kesehatan fisik dan mental, seperti makanan sehat yang bisa didapatkan dari pedagang lokal (di sekitar tempat tinggalnya), akses terhadap lingkungan alami, dan keamanan lingkungan. Polusi udara juga memiliki kaitan dengan perubahan perilaku, misalnya: orang yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi cenderung menghabiskan sedikit waktu di luar rumah, atau menjalani gaya hidup yang statis, tidak berpindah-pindah. Hal-hal tersebut dapat dikaitkan dengan tekanan psikologis atau isolasi sosial yang mereka alami.
Penelitian ini berusaha mencari hubungan langsung antara polusi udara dan kesehatan mental, dengan 6.000 responden yang juga merupakan responden dari Studi Panel tentang Dinamika Pendapatan (yang dilakukan secara longitudinal dan berskala nasional). Peneliti kemudian menggabungkan database pencemaran udara dengan data mengenai kondisi lingkungan dari 6.000 responden tersebut. Perhatian mereka dipusatkan pada pengukuran partikel halus, yakni material yang diproduksi oleh mesin mobil, perapian, dan tungku berbahan bakar kayu, serta pembangkit listrik bertenaga batu bara atau gas alam.
Partikel halus (partikel berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer) mudah dihirup, dapat diserap ke dalam aliran darah dan dianggap memiliki risiko lebih besar terhadap kesehatan daripada partikel yang lebih besar (untuk menggambarkan seberapa kecil partikel halus tersebut, bandingkan dengan rambut manusia yang rata-rata berdiameter 70 mikrometer). Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, standar untuk partikulat halus yang dianggap aman adalah 12 mikrogram per meter kubik. Antara tahun 1999 dan 2011, para responden tinggal di lingkungan dengan partikel halus berukuran mulai 2,16 sampai 24,23 mikrogram per meter kubik, dengan nilai rata-rata 11,34 mikrogram.
Pertanyaan yang diajukan kepada responden mencakup perasaan sedih, gugup, putus asa, dan sejenisnya, yang dialami responden, dan dinilai dengan skala yang merepresentasikan tekanan psikologis.
Tim peneliti menemukan bahwa risiko tekanan psikologis meningkat seiring dengan jumlah partikel halus di udara. Misalnya, di daerah dengan tingkat polusi tinggi (21 mikrogram per meter kubik), skor tekanan psikologis 17 persen lebih tinggi daripada di daerah dengan tingkat polusi rendah (5 mikrogram per meter kubik). Temuan lainnya adalah: setiap peningkatan polusi sebesar 5 mikrogram per meter kubik memiliki efek yang sama dengan berkurangnya pendidikan selama 1,5 tahun. Peneliti juga mempertimbangkan faktor fisik, perilaku dan sosioekonomi lainnya dari responden yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, seperti kondisi kesehatan yang kronis, status pekerjaan (bekerja atau menganggur), serta perilaku minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
Ketika data dipecah berdasarkan ras dan jenis kelamin responden, pria kulit hitam dan wanita kulit putih menunjukkan korelasi yang paling signifikan antara polusi udara dan tekanan psikologis; misalnya: tekanan yang dirasakan oleh pria kulit hitam di daerah dengan polusi tinggi 34 persen lebih besar daripada pria kulit putih, dan 55 persen lebih besar daripada pria keturunan Latino. Sedangkan di kalangan wanita kulit putih, terlihat adanya kenaikan tekanan yang substansial, yakni 39 persen, ketika terjadi peningkatan polusi.
"Dalam proses penelitian, muncul beberapa pola yang mengarah kepada kebutuhan penelitian lanjutan. Bagaimana polusi udara berdampak pada kesehatan mental terutama di golongan populasi tertentu memang berada di luar cakupan penelitian ini, dan justru itulah sebabnya mengapa perlu dilakukan studi lanjutan. Masyarakat Amerika tersegregasi dan terbagi ke dalam strata-strata tertentu, sehingga menambah berat beban mental yang dialami oleh kelompok populasi tertentu, padahal polusi dalam tingkat sedang saja sudah cukup mengganggu kesehatan," jelas peneliti utama Victoria Sass.
Bagaimanapun juga polusi udara (yang sebenarnya sudah menurun levelnya di AS) merupakan masalah dalam kesehatan yang bisa diantisipasi, solusinya cukup jelas, dan dapat ditindaklanjuti asalkan ada political will yang jelas untuk menegakkan peraturan tentang kualitas udara, demikian pendapat tim peneliti.
---
(dirangkum dari: ENN & UW News | sumber gambar lain: BBC & pixabay)
Pernahkah terbayang Anda dapat membuat saringan yang sangat halus dengan bahan air kelapa? Air kelapa yang dimurnikan, diberikan perlakuan khusus dengan menambahkan bakteri Acetobacter xylinum dan isolat campuran, secara alami akan terbentuk jaringan serat-serat selulosa yang berfungsi sebagai filter mikro.
Secara umum filter mikro ini dapat digunakan untuk menyaring partikel-partikel yang sangat halus pada cairan. Filter mikro dengan bahan yang mudah didapat dan ekonomis ini dapat digunakan oleh industri olahan sari buah atau sejenisnya, sehingga bisa diperoleh produk minuman buah olahan yang berkualitas tinggi.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Dalam industri pulp, kulit kayu akasia (Acacia Mangium) masih menjadi limbah yang dianggap tidak bernilai, padahal sebuah pabrik pulp rata-rata bisa menghasilkan 500 ton limbah kulit kayu.
Penelitian menemukan bahwa limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai perekat dalam produk kayu lapis karena polyphenol alam tannin yang berguna dalam proses perekatan kayu lapis.
Inovasi ini mengusulkan substitusi perekat UF (Urea Formaldehid) yang digunakan sampai sebanyak 60% yang berpotensi menekan biaya komponen perekat pada proses produksi kayu lapis, sekaligus dapat mengurangi tingkat emisi formalin dari produk kayu lapis sehingga dapat memenuhi persyaratan Japan Industrial Standard (JIS A 5098) untuk kategori interior I dan II.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Taman nasional merupakan pilar bagi upaya konservasi keanekaragaman hayati yang sekaligus dapat berfungsi sebagai wahana rekreasi. Pengelolaan dan perencanaan taman nasional membutuhkan informasi terkini mengenai jumlah pengunjung dan apa saja aktivitas yang mereka lakukan.
Delapan peneliti dari Lab Geografi Digital Universitas Helsinki: Henrikki Tenkanen, Enrico Di Minin, Vuokko Heikinheimo, Anna Hausmann, Marna Herbst, Liisa Kajala & Tuuli Toivonen melakukan kajian apakah data media sosial dapat digunakan untuk memahami aktivitas pengunjung di taman nasional.
"Karena pihak taman nasional maupun otoritas konservasi lainnya sering kekurangan sumber daya untuk melakukan survei pengunjung secara tradisional, kami berusaha mengetahui apakah media sosial menawarkan sebuah cara baru dan murah untuk mengumpulkan informasi semacam itu," demikian diungkapkan oleh salah satu anggota tim, Dr. Enrico Di Minin, seorang ilmuwan konservasi yang memiliki minat untuk menyelidiki manfaat wisata berbasis alam.
Melalui kolaborasi dengan otoritas taman nasional di Finlandia dan Afrika Selatan, para ilmuwan telah menyelidiki apakah data media sosial dapat memberikan informasi yang handal untuk mendukung pengambilan keputusan di taman nasional. Sumber data tradisional yang diperoleh dari para kolaborator ini membuat mereka dapat membandingkan apakah data media sosial dapat digunakan sebagai pengganti penghitungan dan survei pengunjung.
Pada laporan penelitian yang dipublikasikan dalam sebuah artikel berjudul: "Instagram, Flickr, or Twitter: Assessing the usability of social media data for visitor monitoring in protected areas", para peneliti menilai kegunaan berbagai platform media sosial (Instagram, Twitter dan Flickr) dalam memperkirakan tingkat kunjungan di 56 taman nasional di Finlandia dan Afrika Selatan.
"Kami menemukan bahwa tingkat kunjungan dan popularitas taman yang diambil dari data media sosial selaras dengan statistik pengunjung yang resmi; dalam hal ini, Instagram-lah yang menunjukkan hasil terbaik," kata Dr. Henrikki Tenkanen, penulis utama dalam artikel tersebut.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok tersebut juga menunjukkan bahwa data media sosial dapat digunakan untuk memahami pemandangan apa yang lebih disukai oleh pengunjung di taman nasional, dan aktivitas apa saja yang mereka lakukan. "Sangat menarik untuk melihat bahwa apa yang diungkapkan pengunjung dalam wawancara mengenai apa yang mereka sukai dari alam senada dengan apa yang mereka unggah ke akun media sosial mereka saat berkunjung ke taman nasional", demikian diungkapkan oleh peneliti post-doktoral Anna Hausmann, yang telah mempelajari preferensi dan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang berkunjung ke taman nasional Afrika.
Unggahan di media sosial juga dapat digunakan untuk mengamati tren yang muncul di kawasan lindung. "Di Finlandia, kami dapat mengetahui munculnya kegiatan baru seperti bersepeda di musim dingin dan kite-surfing dengan melihat unggahan di media sosial yang tidak tertangkap oleh survei pengunjung tradisional," kata kandidat PhD Vuokko Heikinheimo.
Penggunaan platform media sosial terus meningkat di seluruh dunia. Fenomena ini membuka kemungkinan baru untuk memahami apa yang dialami dan dirasakan orang, serta di mana mereka merasakannya. "Meskipun data media sosial terkadang membingungkan dan bias, namun data tersebut dapat meningkatkan pemahaman mengenai pemanfaatan area taman nasional." demikian disimpulkan oleh Profesor Tuuli Toivonen, ketua kelompok penelitian tersebut.
---
(dirangkum dari: ENN, Nature, & University of Helsinki | sumber gambar lain: pixabay & Instagram)
Hampir semua sungai di kota besar di Indonesia mengalami permasalahan sampah yang akut yang bisa menyebabkan tersumbatnya aliran sungai dan mengakibatkan banjir.
Alat pembersih sampah sungai merupakan solusi untuk menangani sampah secara komprehensif. Selain mengangkut sampah dari sungai, alat ini juga dilengkapi pengarah apung sampah (untuk mengarahkan sampah ke tempat tertentu) dan pemadat sampah (untuk mengurangi volume dan kadar air sampah). Kontrol dan pengawasan alat ini dapat dilakukan secara otomatis dan terintegrasi.
Alat ini terdiri dari papan pengarah apung, sistem pengangkatan sampah otomatis, sistem pengolah sampah awal, dan sistem monitoring serta kontrol.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Indonesia merupakan salah satu pengekspor serat kapuk di dunia, namun di dalam negeri sendiri, kapuk hanya dimanfaatkan untuk isi kasur. Padahal, kapuk merupakan sumber serat alam yang dapat digunakan sebagai material beragam produk.
Kapuk mempunyai densitas amat rendah, mempunyai sifat yang fleksibel mudah diurai, dan dapat dipadatkan. Selain itu Kapok mempunyai sifat konduktivitas panas yang rendah, dapat meredam suara, dan dapat meredam gaya bentur ( impact force).
Serat kapuk memiliki lapisan semacam lilin ( wax) yang dengan proses tekan panas dapat berfungsi sebagai perekat dalam menghasilkan lempeng kapuk multi guna, atau dibentuk sesuai keperluan untuk keperluan teknis tertentu.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Dua organisasi - Parley for the Oceans dan Biofabricate - bekerja sama untuk membuktikan bahwa material alami ataupun material yang didapatkan dari bahan alami dapat dan harus mampu menggantikan plastik di seluruh mata rantai suplai industri.
Cyrill Gutsch, pendiri organisasi nirlaba Parley for the Oceans mengatakan: "Di balik setiap krisis lingkungan yang menghantui bumi, mulai dari amukan api kebakaran hutan hingga laut yang sekarat, terdapat kegagalan ekonomi dan kegagalan desain". Hal itulah yang dirasakan oleh Gutsch sekitar lima tahun yang lalu, ketika (saat itu Gutsch memiliki jabatan sebagai pimpinan perusahaan desain) seorang teman aktivis lingkungan bercerita tentang sampah plastik yang volumenya mencapai 12 juta ton per tahun. Sampah tersebut terakumulasi di laut dan menghancurkan ekosistem laut.
Plastik, katanya, adalah bahan yang seharusnya tidak lagi memiliki tempat di rantai suplai industri seperti fashion dan desain. Gutsch mendirikan Parley pada tahun 2012 untuk menghadang sampah plastik di lingkungan laut dan pesisir, kemudian mempertemukan para desainer, seniman, dan para pimpinan industri untuk memanfaatkannya; sebuah strategi yang disebut Parley sebagai A.I.R (avoid, intercept, redesign = hindari, hadang, desain ulang).
Salah satu kerjasama antar organisasi paling terkenal yang dilakukan Parley adalah kemitraanya dengan Adidas untuk memproduksi sepatu rajutan yang terbuat dari limbah plastik yang berasal dari laut, dan diubah menjadi benang. Saat ini Parley menetapkan cita-cita yang lebih tinggi, yakni: dalam tujuh tahun ke depan, mereka ingin melihat setiap bahan berbahaya seperti plastik, diganti dengan bahan alami.
"Kami tidak percaya bahwa nantinya semua plastik akan bisa dibuat dengan proses daur ulang," kata Gutsch. "Hal itu menunjukkan kegagalan desain. Kita harus mulai menciptakan material sendiri." Parley menyebut prakarsa baru ini sebagai "revolusi material", dan menggandeng Biofabricate, sebuah organisasi yang menginisiasi pertemuan puncak tahunan yang didirikan pada tahun 2014 oleh Suzanne Lee, untuk bekerjasama mengembangkan penelitian paling mutakhir dan inovasi dalam penciptaan material baru yang sepenuhnya dibuat dari sumber alam.
Esensi dari Biofabricate adalah memikirkan kembali bahan yang sebenarnya sudah tersedia di alam, seperti: ragi, alga, sel binatang, dan bakteri, yang dengan teknologi terkini dapat dimodifikasi menjadi bahan yang fungsinya kurang lebih sama dengan plastik dan kulit.
Suzanne Lee sendiri adalah chief creative officer di Modern Meadow, sebuah bisnis startup yang berkantor di New Jersey. Pada bulan Oktober, Modern Meadow meluncurkan Zoa, bahan bioleather yang dibuat bukan dari kulit binatang, tapi dari hasil fermentasi ragi. Penemuan ini telah menginspirasi pengembangan material pengganti kulit lainnya yang juga dibuat dengan sistem bio-fabrikasi; dan telah mampu menarik banyak perusahaan dari sektor fashion, desain, dan otomotif untuk mulai merancang produk dengan memakai bahan ini.
Modern Meadow, menurut Lee, adalah pembuktian dari konsep revolusi material yang dicita-citakan oleh Biofabricate dan Parley for the Oceans. Selain mereka, masih banyak inisiatif serupa lainnya, seperti Adidas yang pada tahun 2016 memperkenalkan sebuah sepatu yang terbuat dari Biosteel, benang mirip sutera hasil dari fermentasi bakteri yang diciptakan oleh AMSilk, sebuah perusahaan Jerman yang memiliki spesialisasi menciptakan material sintetis yang mudah terurai serta ramah lingkungan. Ada pula Bolt Threads, sebuah perusahaan yang berpusat di Emeryville, California, yang menciptakan sutera dari laba-laba melalui proses bioengineering, dan telah dibuat menjadi dasi dan topi wool, melalui kerjasama dengan beberapa produsen fashion ternama.
"Potensi material seperti sutera laba-laba maupun kulit buatan untuk diaplikasikan pada berbagai macam produk merupakan hal yang revolusioner," ungkap Lee. Dia dan Gutsch berharap nantinya akan banyak perusahaan yang membuka diri terhadap kemungkinan pemakaian bahan alternatif pengganti plastik ini.
"Kami tidak bisa lagi memakai bahan berbahaya seperti plastik, dan segera menyadari bahwa hal seperti ini harus dihentikan," kata Gutsch. "Parley sudah melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang betapa terancamnya lautan kita, dan betapa berbahayanya plastik bagi ekosistem laut. Langkah selanjutnya adalah melakukan advokasi kepada para desainer dan produsen fashion bermerk ternama untuk beralih dari material plastik ke bahan lain yang lebih alami dan mudah terurai di alam," tambahnya.
"Cita-cita untuk melakukan revolusi material secara total dalam waktu tujuh tahun mungkin terkesan radikal. Namun gerakan bio-fabrikasi sebenarnya telah lama dilakukan," kata Gutsch. Sebagai contoh, Modern Meadow telah mencoba proses fermentasi ragi sejak tahun 2014 dan telah mampu menciptakan bahan yang sangat mirip dengan kulit asli. Lee menambahkan: "Ketika saya mendirikan Biofabricate, semuanya nampak seperti cerita fiksi ilmiah, semua kegiatan kami masih berpusat di laboratorium, dan masih bersifat penelitian dan pengembangan. Tapi sekarang, kita bisa melihat bahwa Bolt Threads telah memasarkan produk topi mereka yang habis terjual dalam waktu tiga jam. Konsumen juga telah memakai produk bio-fabrikasi seperti sepatu sutra laba-laba. Revolusi ini tidak hanya berpikir tentang masa depan, tapi bahkan sudah terjadi sekarang." Gutsch kemudian menyimpulkan, "Sudah saatnya industri kreatif memiliki kesadaran terhadap masalah lingkungan".
---
(sumber: Fast Company)
Tanaman bakau atau mangrove( Xylocarpus Sp.)banyak tumbuh di pantai-pantai di lndonesia. Selain berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, biji mangrove pun dapat dikembangkan sebagai bahan pembuat tabir surya.
Ekstrak biji mangrove, sebagai bahan pembuat tabir surya ini, dapat diperoleh dengan melakukan pemotongan bahan, pengeringan, pembubukan, maserasi, penyaringan dan pengeringan filtrat.
Kemudian ekstrak ini dicampur bahan lain untuk sediaan kosmetik yang menghasilkan ekstrak yang bersifat polar. Formula tabir surya ini memiliki SPF antara 15-22, yang berarti memenuhi standar yang ditetapkan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kadar albumin seseorang dapat menunjukkan kemungkinan seseorang yang mengidap kencing manis atau darah tinggi mengalami kondisi lebih buruk.
Mendeteksi kadar albumin dalam jumlah mikro untuk melakukan deteksi dini gagal ginjal dapat dilakukan dengan menggunakan teknik radioimmunoassay(RIA) yang didasarkan pada reaksi immunologi menggunakan zat radioaktif sebagai perunut.
Teknik ini berpotensi dikembangkan agar bisa menjadi pendeteksi kadar albumin dalam urinesecara sederhana, murah dan cepat; sehingga bisa mengurangi insiden gagal ginjal yang biaya perawatannya sangat mahal dan fatal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Ponsel pintar (smartphone) telah mampu memberi kita kegunaan lain, seperti kalkulator, pemutar musik digital, dan kamera. Perusahaan chip komputer MediaTek berupaya menambah kemampuan ponsel pintar dengan fasilitas untuk memeriksa kesehatan pemiliknya.
Perusahaan semikonduktor Taiwan tersebut baru saja mempublikasikan Sensio, sebuah biosensor yang akan membuat smartphone mampu memeriksa detak jantung, tekanan darah, denyut jantung, jumlah oksigen dalam darah (SpO2); mengukur photoplethysmography (PPG, perubahan volume darah atau udara dalam organ tubuh), dan melakukan elektrokardiogram (EKG, aktivitas listrik jantung dari waktu ke waktu.) Data ini dapat disajikan hanya dalam waktu sekitar 60 detik saja.
Modul ini akan dijual ke produsen smartphone untuk dipasang pada telepon produknya, namun untuk itu diperlukan sensor yang peka terhadap cahaya dan dioda pemancar cahaya - dua buah di bagian samping telepon, dan satu di bagian belakang telepon. Pemasangan komponen ini akan membuat sebuah loop tertutup antara jantung dan biosensor untuk pengukuran yang lebih akurat. Produsen smartphone dapat mengembangkan modul mereka sendiri untuk menyajikan data ini, dan jika mereka ingin menggunakannya, MediaTek akan memberikan informasi tentang pihak ketiga yang membuat interface-nya.
Prosesor MediaTek banyak digunakan pada ponsel Android dengan rentang harga murah hingga menengah, namun MediaTek menyatakan bahwa ponsel yang akan digunakan untuk mengoperasikan Sensio tidak harus menggunakan chip MediaTek. Semua produsen ponsel dapat memasukkan Sensio ke dalam produk mereka dengan melakukan beberapa penyesuaian mekanisme atau sistem. Dengan demikian, produsen ponsel harus menambahkan sensor serta melakukan beberapa modifikasi pada desain produknya.
Sensio tidak dirancang untuk memberikan solusi medis kepada penggunanya. MediaTek sendiri menyatakan bahwa Sensio memiliki keterbatasan pada perangkat lunak serta beberapa faktor terkait lain yang mungkin berpengaruh pada akurasi data dan informasi yang disajikannya. Modul ini juga belum mendapatkan persetujuan dari FDA (Food and Drug Administration). Meskipun demikian, pengguna Sensio akan bisa menunjukkan data yang direkam oleh sensor kepada dokter yang memeriksa sebagai informasi tambahan.
Sensio juga tidak akan menyaingi perangkat semacam FitBit, dan tidak dirancang untuk menunjukkan data terkait dengan kebugaran pemakainya seperti berapa kalori yang terbakar maupun berapa jarak yang ditempuh penggunanya ketika berjalan kaki atau berlari. Target Sensio memang hanya akan berkisar pada kesehatan saja, bukan hal lainnya.
MediaTek akan memamerkan Sensio di event CES 2018, dan berharap bahwa aplikasi Sensio akan bisa mulai dinikmati konsumen tahun depan. Sebelum itu, silakan lihat spesifikasi dan cara kerja Sensio pada video di bawah ini:
---
(dirangkum dari: Digital Trends, Anand Tech, & TASS)
Asam Hialuronat merupakan salah satu bahan obat yang banyak digunakan sebagai skin filler, yang fungsinya bersama-sama dengan kolagen dan elastin mengatasi masalah kerutan pada kulit. Asam Hialuronatakan berikatan dengan air dan dengan mudah mengisi lipatan kulit disekitar mulut dan pipi.
Kerutan yang ada akan segera hilang setelah suntikan dilakukan. Salah satu keunggulan dari gel asam hialuronatadalah reaksi alergi lebih ringan dibandingkan dengan kolagen.
Dengan menggunakan kultur biakan mikroorganismebakteri Streptococcus zooepidemicus, produksi asam hialuronatdilakukan secara semi sinambung, dengan mempertahankan kondisi kultivasi pada suhu dan kecepatan tertentu dan dilakukan berulang-ulang.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Renium-188(Re-188) merupakan salah satu radionuklida yang banyak digunakan dalam kedokteran nuklir untuk tujuan radioterapi pengobatan kanker.
Re- 188dipisahkan dari radionuklida induknya W- 188melalui sistem generator W- I 88/Re- 188dengan menggunakan penyerap alumina. Keterbatasan daya serap alumina terhadap W-188, dan mahalnya harga target W-186yang diperkaya, menyebabkan generator ini tidak banyak diproduksi dan harganya menjadi mahal.
Senyawa PZC ( Poly Zirconium Compound) diketahui dapat menyerap W- 188sampai 100 kali alumina, dan dapat digunakan untuk membuat generator W- I 88/Re- 188menggunakan W-186yang harganya jauh lebih murah.
Hal ini berpotensi menekan biaya investasi bahan dan peralatan sehingga pada gilirannya dapat menekan biaya perawatan terapi zat radioaktif.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Drone atau pesawat tak berawak telah menjadi bagian dari peralatan perang modern, tapi bagaimana dengan pesawat otonom tak berawak berukuran penuh?
Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Corps) menunjukkan langkah progresifnya dalam pemanfaatan drone di medan perang, ketika seorang pejabat Office of Naval Research (ONR) mengumumkan bahwa sebuah pesawat Autonomous Aerial Cargo Utility System (AACUS) telah berhasil melakukan demo finalnya pada hari Rabu 13 Desember 2017 di Pangkalan Marinir AS, Quantico, Virginia. AACUS sendiri dihasilkan melalui kemitraan antara ONR dan Aurora Flight Sciences, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan teknologi dan manufaktur pesawat tak berawak.
AACUS akan menjadi andalan Korps Marinir untuk memasok peralatan di garis depan dengan cepat, menggunakan teknologi mutakhir yang disponsori oleh ONR. Sistem ini terdiri dari paket sensor dan perangkat lunak yang dapat diintegrasikan dengan pesawat sayap putar (rotary-wing aircraft), baik yang berawak maupun tidak. Sensor dan perangkat lunak ini berguna untuk mendeteksi dan menghindari rintangan (seperti kabel telepon, pesawat udara lain atau benda berukuran besar yang berada di darat) dalam kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, atau untuk memudahkan operasi pesawat tak berawak. Kemampuan ini akan menjadi alternatif untuk menghadapi serangan berbahaya atau menghadang misi pesawat berawak di segala cuaca.
"AACUS lebih dari sekedar helikopter tak berawak," kata Dr. Walter Jones, direktur eksekutif ONR. "AACUS adalah satu perangkat lepas yang dapat ditempatkan pada platform pesawat sayap putar manapun dan membuatnya memiliki kemampuan otonom. Ketika sebuah unit pasukan Marinir yang ditempatkan di lokasi terpencil atau di daerah yang sulit membutuhkan amunisi, air, baterai atau bahkan darah, AACUS akan membantu mengambil suplai dari pangkalan terdekat, menentukan rute yang paling optimal dan lokasi pendaratan terbaik yang paling dekat dengan medan pertempuran, melakukan pendaratan, kemudian kembali ke pangkalan setelah tugasnya selesai. Semuanya cukup dilakukan dengan satu sentuhan pada komputer tablet"
Kebutuhan akan pesawat tak berawak ini muncul ketika Korps Marinir melakukan operasi militer di Afghanistan dan Irak. Helikopter kargo dan konvoi truk yang mengangkut bahan bakar, makanan, air, amunisi dan obat-obatan ke garis depan seringkali harus bertempur dengan musuh atau menjadi sasaran bom yang diletakkan di tepi jalan ataupun bahan peledak rakitan lainnya.
AACUS dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah. Operator dengan sedikit pelatihan dapat meminta kiriman suplai logistik yang dibutuhkan dan mengirimkannya dengan pesawat terbang menggunakan komputer tablet. Dalam uji coba yang dilakukan pada 13 Desember di Quantico, seorang Marinir yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam hal teknologi diminta untuk mengoperasikan sebuah perangkat genggam dan diberi pelatihan selama 15 menit.
Ternyata sang marinir mampu dengan mudah dan cepat menentukan suplai yang dibutuhkan dan lokasi pendaratan. Selanjutnya helikopter-helikopter berdatangan dengan segera, dan secara mandiri memilih lokasi pendaratan alternatif berdasarkan informasi zona larangan terbang yang ditambahkan oleh sang marinir.
AACUS merupakan sebuah lompatan teknologi bagi Korps Marinir dan Angkatan Laut AS, jauh melebihi standar penerbangan tak berawak saat ini, yang masih memerlukan operator khusus untuk memilih lokasi pendaratan dan mengendalikannya secara manual melalui remote control.
"AACUS dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pilot untuk mengoperasikan pesawat dalam area yang tidak tertembus oleh GPS dan alat komunikasi lainnya, serta mampu melakukan penerbangan yang sepenuhnya otonom di lingkungan musuh, sehingga pilot dan awak pesawat terhindar dari bahaya", demikian dikatakan oleh Dennis Baker, manajer program AACUS.
Sementara itu, Letnan Jenderal Robert Walsh, komandan umum Komando Pembangunan Tempur Korps Marinir (Marine Corps Combat Development Command) mengatakan: "Kami telah mengembangkan kemampuan hebat ini. Para marinir muda saat ini tumbuh dalam masyarakat yang melek teknologi, sehingga kami harus terus mendorong dan mengembangkan teknologi ini ke depan."
---
(dirangkum dari: engadget, EurekAlert!, ONR, & Military.com)
Ultrasonografi adalah teknik pengolahan citra berdasarkan suara yang dipantulkan, biasanya digunakan pada alat kedokteran yang memberikan gambaran organ di dalam tubuh.
Kerusakan pada alat USG dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi citra yang merugikan pasien, oleh karenanya perawatan secara berkala diperlukan untuk memastikan keadaan peralatan. Menggunakan phantomyang ditutup tissue serupa kulit manusia dan diisi dengan struktur test yang disusun sedemikian rupa untuk keperluan kalibrasi, alat USG melakukan test 'mata' secara berkala untuk menentukan kondisinya.
Phantomgenerasi baru ini lebih murah dan stabil (awet) dibandingkan dengan yang ada di pasar saat ini.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Lemak tengkawang yang diekstraksi dari biji tengkawang ( Ishorea spp), selama ini sebagian besar hanya digunakan untuk meningkatkan titik leleh lemak coklat pada industri coklat yang nilai ekonominya masih rendah.
Lemak tengkawang yang diekstraksi dari biji tengkawang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk batang lipstik.
Setelah di ekstrak, lemak kemudian dimurnikan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak serta warna yang tidak menarik. Lemak tengkawang kemudian dicampur sebagai bahan pembentuk batang lipstik yang baik.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Jika Anda suka mengendarai sepeda, tentu Anda paham bahwa faktor risiko dan keamanan bagi pengendara sepeda hingga saat ini masih ramai dibicarakan. Di Inggris, diskusi tentang pembuatan helm dan pakaian bersepeda berkualitas tinggi sedang menghangat. Ada pula aktivis sepeda yang memohon kepada pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik dan lebih aman, dengan menunjukkan contoh bahwa di Belanda hampir tidak ada pengendara sepeda yang memakai helm, toh semuanya aman-aman saja. Para aktivis ini juga mengeluh, bahwa pengguna kendaraan bermotor telah merampas hak pengendara sepeda; dan ketika terjadi kecelakaan sepeda, yang cenderung disalahkan adalah si korban, yaitu pengendara sepedanya.
Seorang blogger, Cory Doctorow, baru-baru ini men-tweet sebuah gambar vintage dari Manual Keselamatan Sepeda yang dibuat tahun 50-an. Ternyata, apa yang ditulis dan digambarkan dalam manual tersebut masih kontekstual dengan kondisi saat ini.
Lihat gambar-gambar lengkapnya di sini
---
(sumber: treehugger)
Komponen utama proses cuci darah ( hemodialisis) yang menjadikannya mahal adalah filter atau dialiser yang harus diganti secara berkala.
Pemakaian ulang dialiser dengan membersihkannya kembali, terus diupayakan di berbagai negara berkembang untuk menghemat biaya hemodialisis. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada pengembalian koefisien ultrafiltrasi hemodialiser.
Optimisasi proses terutama ditujukan pada pencucian struktur internal pori. Hasil pencucian menunjukkan peningkatan permeabilitas (KUf) secara signifikan.
Adapun parameter pencucian lain yakni total cell volumehampir selalu dapat dikembalikan ke nilai awal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Asam urat ( uric acid) secara alami dicerna oleh tubuh dan dikeluarkan melalui air seni. Menumpuknya asam urat di dalam tubuh ( hyperuricemia) menyebabkan terbentuknya kristal asam urat dan berkembang menjadi penyakit gout.
Ekstrak gabungan antara flavonoidakar dan batang Sidaguri, ekstrak etanol 100% akar Seledri, ekstrak etanol 100% dan batang Seledri dengan perbandingan 4:4:14 terbukti ampuh menjadi obat antigout.
Formulasi ini mencegah terbentuknya asam urat dengan cara menghambat aktivitas enzim Xantin Oksidase, bahkan lebih efektif dibandingkan allopurinol(obat yang sering diberikan dokter).
Formula ini juga telah diuji keamanannya atau uji toksisitas akut, artinya formula ini tidak beracun dan aman untuk dikonsumsi.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database