Total: 1138 results found.
Page 47 of 57
Suara terjadi karena adanya getaran pada udara yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Prinsip ini digunakan oleh penyuara (loudspeaker) dimana membran terhubung pada kumparan suara yang berada pada medan magnet, bergerak sesuai dengan sinyal isyarat elektronik, yang terhubung pada kumparan suara.
Inovasi ini menawarkan membran alami kulit berbulu yang ternyata menghasilkan suara yang lebih baik dan alami. Kulit alami sendiri sebelumnya memang telah digunakan untuk membran alat musik seperti drum, tamborin, dsb.
Kini membran alami pada kulit berbulu telah terbukti dapat memperbaiki transfer daya penyuara sehingga menaikkan aras kekerasan suara. Membran ini juga mencegah perubahan bentuk akibat tekanan mekanik.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Sebagian besar lahan-lahan pertanian di lndonesia memiliki kandungan bahan organik di bawah standar. Jika lahan digunakan untuk bercocok tanam, maka kandungan bahan organiknya makin lama akan berkurang karena terjadi biodegradasi terus-menerus.
Agar struktur, tekstur, dan kesehatan tanah dapat terjaga, minimal setahun sekali perlu mendapat tambahan bahan organik, dan kompos yang mengandung aktivator penghasil nitrogen dan fosfor adalah yang paling dianjurkan.
Pupuk organik KOMPENIT (KOMpos PEnambat NITrogen) didesain untuk menghasilkan senyawa organik yang mudah diserap akar tanaman, karena mampu menambat nitrogen bebas dari udara tanpa harus bekerja sama dengan tumbuhan.
lama ini plastik dihasilkan dari bahan baku petrokimia yang tidak ramah lingkungan, padahal ternyata bahan alami (renewable) pun dapat diproses menjadi bahan baku pembuatan plastik.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Selama ini plastik dihasilkan dari bahan baku petrokimia yang tidak ramah lingkungan, padahal ternyata bahan alami (renewable) pun dapat diproses menjadi bahan baku pembuatan plastik.
Hidrolisat minyak sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon dalam proses fermentasi untuk menghasilkan bioplastik PHA (Polyhydroxy Alkanoat) menggunakan Ralstonia Euthropa. Dengan komposisi yang tepat dapat dihasilkan bahan bioplastik yang handal.
Poliester yang dihasilkan dapat divariasikan kekuatan dan kekerasannya untuk berbagai pengggunaan serta resisten terhadap kelembaban, disamping dapat didegradasi secara biologis (biodegradable).
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Apa masalah umum limbah cair? Bau, warna, dan keruhnya air akibat limbah cair, kadang menjadi masalah antara pihak industri dengan masyarakat sekitarnya.
Adalah fungi pelapuk putih (PPP) Omphalina sp. yang diformulasi untuk deodorisasi dan dekolorisasi limbah cair industri dan lindi sampah yang mengandung zat warna dan berbau tajam.
Formula tersebut sudah diuji coba pada limbah lateks pekat, limbah cair industri tekstil, limbah pengolahan tebu, dan limbah industri kulit dengan hasil menggembirakan.
Dengan sistem aplikasi yang sederhana, formula ini dapat menghilangkan bau busuk dan menghancurkan zat warna limbah.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Penggunaan bahan komposit dari alam sebagai pengganti bahan komposit sintetis telah dikembangkan dengan memanfaatkan serat Rami dan sekresi Kutu Lak.
Jenis komposit bernama biokomposit hijau bisa menjadi jawaban atas kebutuhan bahan untuk bangunan atau transportasi yang lebih aman, murah, dan kuat.
Mengapa dipilih serat rami dan kutu lak? Karena setelah dilakukan pengolahan, serat rami sebagai penguat dan sekresi kutu lak sebagai pengikat, dihasilkan biokomposit dengan berat yang lebih ringan, kekuatan tarik yang lebih kuat, dapat didaur ulang (recyclable) dan diperbaharui (renewable), tahan air serta aman bagi tubuh manusia.
Rami dengan masa panen sekitar 3 bulan dan kekuatan relatif tinggi sangat prospektif dikembangkan untuk menggantikan kayu yang semakin mahal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Ikan Pelangi Sulawesi dikenal sebagai ikan hias akuarium tropis dengan nilai komoditas ekspor cukup tinggi dan terancam punah di habitat aslinya karena kerusakan lingkungan dan aktivitas penangkapan berlebihan.
Upaya rekayasa habitat yang mengadaptasi ekologi serta biologi lingkungan asli ikan Pelangi, bertujuan untuk menjaga kelestarian dan memenuhi kebutuhan pasar ikan tersebut.
Habitat yang dikembangkan merupakan kondisi optimum yang dibuat untuk dapat menyamai habitat aslinya, termasuk suhu, pH, konduktifitas, ketersediaan oksigen, sampai komunitas biota alami yang menjadi sumber pakan ikan tersebut, di buat dalam kolam, bak dan akuarium yang dipantau secara intensif.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Industri karet alam umumnya menimbulkan efek lingkungan negatif yaitu gumpalan yang berbau busuk. Untuk mencegah bau busuk tersebut dapat digunakan asap cair sebagai penggumpal lateks.
Asap cair yang dibuat dari cangkang kelapa sawit mengandung senyawa Fenol sehingga dapat mencegah perkembangan bakteri penyebab bau busuk dan mutu karet yang dihasilkan setara dengan penggumpal anjuran (asam Formiat).
Dalam pengolahan karet sit asap (RSS) dengan penggumpal asap cair ini, waktu pengeringan sit bisa lebih cepat 3 sampai 4 hari, dibandingkan dengan penggumpal asam formiat, hal ini juga akan mencegah emisi C02 sampai setengahnya karena jumlah kayu karet yang dibakar menjadi setengahnya untuk pengawetan dan pengeringan sit.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Poliol adalah suatu senyawa organik yang mengandung lebih dari satu (banyak/poli - poly) gugus hidroksil pada tiap molekulnya dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan poliuretan (Polyurethane), polimer yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat busa, lem, plastik, pelapis, dll.
Komoditas bahan baku Poliol ini sudah banyak ditemukan di pasaran, umumnya dihasilkan dari proses petrokimia dengan bahan baku yang tidak dapat diperbaharui.
Inovasi ini menawarkan alternatif bahan baku alami terbaharukan dari minyak sawit yang kandungannya dapat dikonversi menjadi suatu Poliol yang mempunyai sifat serupa.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Minyak atsiri dari rumput akar wangi banyak digunakan sebagai parfum berkualitas tinggi dan memiliki sifat alami yang tidak disukai oleh serangga (nyamuk). Limbah padat sisaproses ekstraksi kemudian dapat diolah menjadi papan partikel sebagai substitusi papan kayu, yang memenuhi standar di lndonesia maupun standar Jepang.
Umur tumbuh rumput akar wangi ini sangat singkat, antara 8-12 bulan, dibandingkan tanaman penghasil kayu yang butuh puluhan tahun sejak penanaman sampai siap untuk tebang.
lndonesia sebagai salah satu negara penghasil rumput akar wangi terbesar di dunia memiliki potensi sangat besar untuk menghasilkan papan partikel substitusi kayu yang juga dapat mengusir nyamuk.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pasak yang terbuat dari besi atau baja mudah didapat di pasaran untuk digunakan pada konstruksi bangunan kayu modern. Namun komponen kimia pada kayu mempercapat proses terjadinya karat pada pasak logam.
Alternatif yang dapat dipilih adalah menggunakan bambu sebagai bahan pasak. Terdapat tiga jenis bambu yang dapat diproses untuk bahan pasak dengan kekuatan setara pasak logam, yaitu Bambu Betung, Bambu Tali dan Bambu Gombong.
Bambu diproses sebagai berikut:
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Jika selama ini Indonesia mengimpor Timbal dari luar negeri, kini diharapkan tidak lagi. Karena telah dikembangkan teknologi untuk mengolah bijih galena menjadi logam timbal.
Dengan teknologi ini, bijih galena yang sebelumnya hanya dijual sebagai raw material serta diekspor dengan harga sangat murah, kini dapat dijadikan timbal dengan harga jual berlipat hingga enam kalinya.
Prosesnya meliputi penggilingan awal menggunakan Jaw Crusher atau Roll Crusher, kemudian diteruskan dengan penggilingan halus dengan Hummer Mill atau Pullverizer, pencucian dengan bahan kimia dan peleburan dengan Tungku Reduksi, terakhir pemurnian dengan tungku Refinery. Akhinya akan didapatkan Logam Timbal dengan kemurnian 99,9 %.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Langkah utama pengembangan teknologi nano adalah pengembangan kemampuan membuat partikel berukuran nano (partikel nano). Partikel nano kemudian dapat digunakan sebagai material berstruktur nano yang memiliki sifat dan kemampuan yang jauh lebih unggul dibanding material awalnya.
Salah satu cara pembuatan partikel nano adalah dengan menggunakan teknologi ball mill, yaitu menggunakan energi tumbukan antara bola-bola penghancur dan dinding wadahnya.
Untuk mendapatkan partikel nano dalam jumlah banyak dan dalam waktu relatif pendek, dilakukan inovasi pada mesin ball mill, dengan merubah putaran mill menjadi berlintasan planet (planetary) di dalam wadahnya yang memiliki tuas pada kedua sisi, untuk mengatur sudut putaran yang optimal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Industri pelapisan logam menggunakan aneka bahan kimia dalam prosesnya, dan berpotensi menghasilkan limbah yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, karena toksisitasnya yang tinggi. Industri pelapisan logam berskala kecil pada umumnya tidak mampu membiayai pengolah air limbahnya sendiri, oleh karenanya perlu dikembangkan pengolah limbah yang efektif dan terjangkau.
Proses pengolahan diawali dengan memompa air baku kemudian diinjeksi dengan bahan kimia, dan dicampur melalui static mixer. Setelah itu air baku yang teroksidasi dialirkan ke bak koagulasi-flokulasi selama dua jam dan dipompa ke saringan multimedia, saringan karbon aktif, saringan penukar ion, dan dikembalikan ke bak penampungan sebagai air pencucian.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Seniman Portugis Artur Bordalo, yang dikenal dengan nama panggilan Bordalo II, memamerkan beberapa karya barunya yang tegas dan berani di sebuah gudang kosong yang sudah tidak terpakai lagi di Lisbon, Portugal, akhir November 2017 lalu. Bordalo II berusaha menarik perhatian publik terhadap isu pemborosan dengan menciptakan bentuk hewan-hewan besar yang enerjik yang terbuat dari plastik bekas, onderdil mobil, dan barang-barang terbuang lainnya, dengan desain fantastis yang belum pernah ada sebelumnya.
Bordalo II seolah memberi nyawa baru pada sampah atau barang-barang bekas yang digunakannya, dengan mengubahnya menjadi patung binatang berwarna-warni di pameran tunggalnya yang diberi judul "Attero" - sebuah kata dalam bahasa Latin yang berarti "limbah". Sampah yang digunakan Bordalo II berasal dari mobil tua, bahan bangunan, atau apapun yang bisa ditemukan sang seniman. Bordalo II suka sekali membentuk sampah menjadi binatang, karena menurut dia, mereka sangat rentan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh manusia yang terlalu sering membuang barang sehingga mencemari lingkungan.
"Attero" mengingatkan kita untuk merenungkan bagaimana pola konsumsi kita selama ini. Menurut Lara Seixo Rodrigues, pendiri organisasi nirlaba "Mistaker Maker", yang melakukan kurasi terhadap "Attero", "Entah dalam skala besar atau kecil, kreasi seninya yang tidak biasa mengharuskan kita untuk mempertanyakan dan memikirkan kembali peran kita sendiri sebagai aktor dalam masyarakat, yang statis, konsumeris, dan merusak diri sendiri, yang seringkali mengeksploitasi sumber daya yang ditawarkan alam kepada kita dengan cara yang kasar."
Bordalo II menggemakan gagasan ini dalam biografinya di Facebook, mengatakan bahwa dia termasuk "generasi yang sangat konservatif, materialis, dan serakah." Seniman yang lahir pada tahun 1987 ini merevitalisasi bahan-bahan yang telah memasuki masa akhir dari kehidupannya dan dibuang orang, untuk menciptakan karyanya.
Karya Patung Bordalo II mayoritas bersifat masif dan dibuat membentang di dinding bangunan. Selain karya berukuran besar yang sangat menarik perhatian, pameran ini juga menyajikan beberapa karya-karya kecil yang dipajang di pintu, kaca jendela, atau dinding bangunan tua.
Dalam satu minggu saja, "Attero" telah menarik pengunjung sebanyak 8.000 orang. Selain gambar-gambar yang terpampang di sini, silakan tengok juga situs pribadi Bordalo II, serta akun Facebook dan Instagram-nya.
---
(sumber: inhabitat)
Salah satu kelemahan bambu adalah tidak seragamnya kerapatan dari arah luar ke dalam, dimana semakin ke arah dalam kerapatannya menurun demikian pula dengan kekuatannya. Hal ini membatasi penggunaan bambu lebih luas lagi.
Untuk itu dibutuhkan sebuah cara untuk membuat kekuatan dan kerapatan bambu lebih merata. Pada metode ini, potongan bambu dimampatkan di dalam sebuah ruangan bertekanan dengan suhu tinggi sehingga salah satu kelemahan bambu tersebut dihilangkan.
Bambu yang telah diolah dengan metode ini dapat digunakan untuk bahan baku paku bambu dan pelapis kayu komposit.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kondisi hutan humida tropis Indonesia semakin lama menjadi semakin parah
Teknik SILIN (Silvikultur Intensif) yang memadukan 3 elemen silvikultur: species target yang dimuliakan, manipulasi lingkungan, dan pengendalian hama terpadu, dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut, walaupun membutuhkan waktu cukup lama.
Dengan teknik SILIN, fungsi hutan akan dapat dipulihkan, sekaligus memenuhi kebutuhan kayu, ekonomi dan bisnis berbasis hutan, penambahan penyerapan tenaga kerja kehutanan yang padat karya, terjaganya keseimbangan sumber daya air, sumber daya zat bioaktif, keaneka-ragaman hayati, serta kelestarian materi genetik di hutan alam.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Jika di Inggris ada Tristram Stuart yang mengolah roti sisa menjadi bir bermerk Toast Ale, di Selandia Baru ada Dr Aydin Berenjian yang bercita-cita untuk mandaur ulang semua roti sisa di dunia menjadi roti baru yang tetap enak dan lebih sehat.
Di Selandia Baru saja, setiap tahun 10 juta iris roti putih (yang setara dengan 7000 ton) dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di Inggris, selama bertahun-tahun roti menjadi makanan yang paling banyak terbuang, setiap satu dari lima keluarga di Inggris rata-rata membuang satu potong utuh roti (bukan satu iris) ke tempat sampah. Menurut sebuah survey di The Guardian, 38 persen rumah tangga membeli dua potong roti setiap minggu, tapi 18 persen dari mereka membuang satu roti, bahkan tanpa sempat membukanya. Jika kita bicara limbah roti di seluruh dunia, maka jumlahnya adalah 24 juta iris roti alias 1.2 juta ton setiap tahunnya.
Dr Aydin Berenjian yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Waikato ini mengolah roti yang terbuang menjadi roti baru. Gagasannya dimulai pada tahun 2015 dalam bentuk kerja sama antara Berenjian dan perusahaan makanan Goodman Fielder. Roti yang akan 'disulap' oleh Berenjian menjadi roti baru ini diambil dari supermarket dan perusahaan roti. Ketika roti sudah mendekati tanggal kadaluarsa, biasanya supermarket akan mengembalikannya ke produsen, karena mereka tentu saja tidak ingin menjual produk lama kepada pelanggan.
"Tidak banyak orang yang tahu bahwa roti yang tidak terjual di supermarket dikembalikan ke pabriknya lagi sehingga pemilik pabrik harus menampung roti sisa tersebut," kata Berenjian. "Biasanya roti sisa ini dibuat menjadi tepung roti (bread crumbs), tapi sebagian besar berakhir di tempat sampah. Ketika sampai ke TPA inilah masalah lingkungan yang sangat besar dimulai."
Roti yang terbuang tidak hanya menambah jumlah sampah di TPA. Ketika berada di TPA, limbah roti berkontribusi terhadap pembentukan lindi (leachate), yang bersifat cair dan mengandung zat yang berbahaya bagi lingkungan. Air tanah bisa terkontaminasi, selain itu, pembentukan lindi juga menghasilkan karbon dioksida yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Sebenarnya, semua jenis roti bisa didaur ulang, namun pada tahap ini Berenjian dan timnya berfokus pada roti putih produk Goodman Fielder dahulu. Setelah terkumpul, roti sisa tersebut menjalani pemeriksaan manual, karena roti yang terlalu basi tidak akan bisa didaur ulang. Roti yang sedikit berjamur masih bisa ditolerir dengan membuang jamurnya, tapi jika seluruh roti telah terkontaminasi jamur, maka roti tersebut sudah tidak bisa lagi didaur ulang, karena akan mempengaruhi tekstur dan rasa pada hasil akhirnya.
Berenjian dan timnya menciptakan proses fermentasi, yang hanya memerlukan satu hari untuk keseluruhan proses, mulai dari mengumpulkan roti yang telah disortir, memproses fermentasinya, memanggang, dan akhirnya mengepak. Sejauh ini, orang-orang yang telah mencicipi roti Berenjian mengatakan bahwa rotinya sangat enak, rasanya berada di antara roti putih biasa dan roti sourdough.
Menurut Berenjian, Roti yang difermentasi ini memiliki keunggulan dari roti biasa, karena memiliki asam amino esensial yang tinggi, yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita. Selain itu, semua mikroba yang digunakan untuk memproses rotinya adalah probiotik yang memiliki manfaat besar bagi tubuh kita karena mampu memperbaiki sistem percernaan dan kekebalan tubuh. Roti ini juga lebih tahan lama; jika roti biasa hanya bisa bertahan di rak selama tiga hari, roti fermentasi Berenjian bisa bertahan selama tujuh hari.
Memanfaatkan roti lama yang hampir kadaluarsa mungkin terasa 'menjijikkan', namun sistem fermentasi yang dilakukan Berenjian dan Goodman Fielder pada dasarnya justru menyegarkan roti karena selain berumur lebih panjang, proses fermentasi justru menambahkan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.
Berenjian berharap rotinya bisa dijual dalam dua tahun ke depan. "Jika prospeknya cukup menjanjikan, saya yakin banyak perusahaan akan tertarik untuk memanfaatkan proses ini; bukan hanya untuk Selandia Baru atau untuk satu perusahaan tertentu saja, tapi tantangannya adalah untuk menyelamatkan 1,2 juta ton limbah roti di seluruh dunia."
---
(dirangkum dari: GREENMATTERS, stuff, BLOUIN NEWS, bake, & American Journal of Biochemistry and Biotechnology | sumber gambar lain: simplemost, shutterstock, Flickr, & SlideShare)
Nishikogoi Gender Analyzer (NGA) dirancang untuk mendukung dan mempercepat kegiatan monosex culture (pemisahan jenis kelamin) perikanan budidaya, khususnya ikan Koi.
Kegiatan ini bisa dilakukan secara manual dengan menunggu ciri-ciri fisik pembeda kelamin ikan muncul. Namun jelas ini tidak efisien dalam waktu, tenaga maupun biaya. Alat Analisa Gender Ikan Koi ini mampu mengidentifikasi jenis kelamin ikan Koi dengan cepat dan otomatis.
Setelah dipotret, citra diolah untuk didapatkan data deskriptor dan menggunakan algoritma JST, jenis kelamin ikan Koi diidentifikasi. Setelah teridentifikasi, ikan secara otomatis dipisahkan antara yang jantan dan yang betina.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Di Indonesia terdapat 4 juta ha perkebunan kelapa sawit dengan limbah tandan kosong sawit sebesar 24 juta ton per tahun. Limbah ini biasanya hanya dibuang atau dibakar saja, namun kini dapat diolah menjadi pupuk melalui pengomposan. Untuk mempercepat proses pengomposan, diperlukan mesin pencacah.
Mesin pencacah tandan kosong sawit ini didesain agar gaya dan energi potong yang diperlukan untuk pencacahan menjadi minimum. Silinder pencacah digerakkan dengan menggunakan motor listrik dan dilengkapi mekanisme pencacah yang efisien.
Bahkan mesin ini dapat mencacah bahan pertanian lain untuk bahan baku kompos atau bahan bakar boiler. Kapasitas mesin ini mencapai 8 ton per jam.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Mencari hadiah gadget yang tepat untuk anak-anak bisa jadi lebih rumit dari yang kita bayangkan. Pasar mainan anak-anak dipenuhi dengan barang mahal yang kemungkinan besar hanya akan dimainkan selama beberapa hari, lalu nasibnya harus berakhir dengan mengenaskan di dasar kotak, tersingkir, dan terlupakan.
Situs Digital Trends mengumpulkan dua puluh gadget yang bukan tablet dan bukan handphone. Mainan-mainan elektronik dengan teknologi terkini ini tidak hanya menginspirasi dan edukatif, namun juga menyenangkan, sehingga anak-anak tidak akan cepat bosan.
Salah satunya adalah Code-a-Pillar, robot berbentuk ulat ini terdiri dari beberapa bagian dengan spesifikasinya masing-masing. Ketika disatukan, urutan yang dibuat akan membentuk kode tertentu. Jika bagian-bagian ini disatukan dengan urutan yang berbeda, maka kode yang terbentuk pun akan berbeda pula.
Lihat sembilan belas mainan canggih lainnya di tautan ini. Anda pasti ingin kembali jadi anak-anak lagi...!
---
(sumber: Digital Trends)