KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Total: 1138 results found.
Page 45 of 57
Circuit Breaker atau Pemutus Aliran Listrik, adalah alat pengatur dan pengaman yang sangat penting pada sistem distribusi tenaga listrik. CB akan memutus aliran listrik bila terjadi gangguan yang membahayakan seperti sambaran petir atau bila dilakukan perbaikan. CB pada distribusi tenaga listrik tegangan menengah bisa kita temukan pada gardu induk yang mencakup daerah layanan cukup luas.
Penggunaan CB Konstruksi di tiang, lingkupnya lebih kecil dan akan melokalisir pemutusan aliran listrik di satu daerah bila terjadi gangguan, dibandingkan bila pemutusan aliran dari gardu induk. Pengukuran penggunaan listrik untuk pelanggan juga akan lebih akurat dan dapat mendeteksi kebocoran listrik bila terjadi.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Prinsip ICDC adalah mengalirkan udara kering dan panas yang dihasilkan dari panas surya ke ruang pengering, cocok bagi pengeringan kulit dan produk agro tanpa paparan langsung dengan sinar surya. Kedua mesin pengering untuk produk berbeda ini dilengkapi dengan kipas listrik dan vorteks untuk mengatur suhu, juga tungku pembakaran sebagai cadangan di hari mendung/hujan.
Pada pengering untuk produk kulit, ditambahkan alat peregang kulit dengan kapasitas pengeringan 300 lembar/hari dan lama pengeringan < 2 jam/lbr. Untuk produk agro, pengering dilengkapi kolektor surya miring dan konveyor pneumatik (250 W). Kapasitasnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan petani dan hasil uji coba gabah retak hanya 2.4% dengan variasi kadar air antara 0.04-0.41%.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Tantangan dalam teknologi baterai adalah bagaimana membuatnya lebih kecil, lebih tahan lama dan lebih stabil tegangannya untuk pengoperasian peralatan elektronik modern saat ini. Baterai Lithium sebagai baterai generasi baru dianggap mampu menjawab tantangan itu.
Sel baterai membutuhkan bahan elektrolit dan lapisan-lapisan sel anoda-katoda untuk menghasilkan tegangan listrik yang diinginkan. Setiap lapisan sel akan menambah ketebalan baterai dan menyebabkan panas yang bila berlebih akan mempengaruhi umur baterai. Inovasi ini menawarkan material baru berbasis keramik komposit untuk anoda-katodanya, dengan lithium perklorat sebagai katalis, sekaligus perekat dan matriks.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Industri pengolahan logam membutuhkan oli pelumas (rolling oil) dengan spesifikasi tertentu, terutama karena temperatur pengerjaan yang tinggi. Minyak jarak dan minyak sawit dapat dimanfaatkan sebagai pelumas dasar untuk rolling oil karena memiliki kesamaan karakter dengan rolling oil komersial hasil impor/lisensi.
Rolling Oil dari minyak jarak dan miyak sawit memiliki kinerja yang lebih baik karena memiliki kemampuan melumas yang stabil pada suhu tinggi dan membentuk emulsi dengan air. Dengan melakukan tahapan proses pemurnian dan penambahan bahan aditif yang sama untuk minyak jarak dan minyak sawit, kedua bahan baku ini dapat dijadikan minyak pelumas.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Tungku tradisional umumnya menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Disamping memerlukan tempat luas dan sangat boros bahan bakar, asap yang dihasilkan berpotensi menimbulkan gangguan pernafasan. Selain itu kayu bakar semakin sulit diperoleh.
Kompor biomassini menggunakan biomasspadat sebagai bahan bakar seperti potongan ranting, kayu bekas, briket dari sampah organik dan limbah pertanian. Untuk meningkatkan efisiensi, udara sebelum digunakan membakar biomassharus mendapatkan pemanasan pendahuluan (i). Hasilnya api yang dihasilkan lebih bersih, pembakaran lebih sempurna sehingga bahan bakar yang diperlukan jauh berkurang. Nyala api juga dapat dibesarkan atau dikecilkan dengan mengatur aliran udara yang masuk.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Garam bleng adalah campuran garam mineral yang digunakan secara luas untuk membuat makanan tradisional seperti kerupuk. Garam bleng mampu mengembangkan dan memberikan kekenyalan pada bahan, serta memberi aroma dan rasa yang khas. Garam bleng mengandung asam borat atau boraks yang berbahaya bagi kesehatan sehingga produk makanan yang dihasilkan menjadi tidak aman.
Industri makanan tradisional terpukul dengan dilarangnya penggunaan garam bleng. Sodium TriPolyPhosphateatau STPP adalah solusi pengganti dari garam bleng karena aman bagi makanan dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengenyalkan makanan seperti garam bleng. Harga STPP pun lebih murah dari garam bleng.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Formaldehyde adalah bahan yang digunakan untuk industri dan dalam bentuk cair juga dikenal sebagai formalin, umum digunakan sebagai pengawet. Sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, formalin sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan, seperti mie, tahu, ikan dan bakso.
Residu formalin pada produk pangan sulit dideteksi secara inderawi. Invensi ini berupa alat penguji (test kit) kualitatif yang praktis menggunakan larutan campuran pararosanilin dengan sulfit jenuh pada suasana asam.
Alat penguji ini sama sensitifnya dengan reagen penguji komersial dan dapat mendeteksi adanya formalin pada makanan dalam bentuk padat atau cair dengan batas deteksi minimal 2 ppm. Hasil akhir akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada larutan penguji.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Unit pengolahan jagung terpadu ini terdiri dari Sub-Unit Pasca Panen, Sub-Unit Penepungan/Pengolahan Awal, Sub-Unit Produk Hilir, dan Sub-Unit Pakan Ternak.
Keempat sub unit tersebut merupakan suatu sistem pengolahan jagung yang terintegrasi dimulai dari proses pasca panen yang mengolah jagung tongkol menjadi jagung pipil kering dan tongkol halus sebagai hasil samping. Pengolahan awal lalu mengolah jagung pipil menjadi aneka ukuran tepung (grits, menir dan tepung); kemudian Pengolahan Produk Hilir mengolah tepung jagung menjadi produk pangan. Sub Unit terakhir mengolah tongkol halus menjadi pakan ternak sebagai produk sampingan.
Teknologi pengolahan jagung ini diterapkan dengan tujuan menghasilkan aneka produk dari jagung yang berkualitas dan efisien.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Saat ini prduk makanan berbahan baku terigu dominan dikonsumsi masyarakat Indonesia, seperti roti, mie, makanan kering dan makanan ringan basah lainnya. Bahan baku terigu berasal dari gandum yang diimpor kemudian digiling oleh industri terigu di Indonesia.
Singkong sebagai bahan baku makanan tradisional Indonesia telah lama dikenal. Usaha untuk mengolah lebih lanjut produk makanan berbahan baku singkong telah dilakukan, salah satunya adalah mengubahnya jadi terigu. Bila proses mengubah singkong menjadi terigu sebelumnya bisa dilakukan dengan fermentasi menggunakan asam laktat yang mahal harganya, inovasi ini menawarkan solusi yang jauh lebih murah dan dapat dilakukan oleh industri rumah tangga.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Secara tradisional, lahan mangrove di tepi pantai dianggap sebagai lahan yang paling tepat untuk bertambak udang. Saat produksi udang digalakkan, penyempitan dan kerusakan hutan mangrove tidak terhindarkan. Untuk itu, perlu dicari teknologi alternatif untuk bertambak udang tanpa mengganggu lahan mangrove.
Teknologi Biocrete menawarkan alternatif tambak udang yang bisa dibangun diatas pantai berpasir yang dilapisi dengan membran plastik PE, anyaman bambu yang dilapisi ijuk, pasir dan plesteran semen. Umur produktif tambak Biocrete lebih panjang, siklus produksi per tahun lebih banyak, serangan penyakit dapat diperkecil, dan udang yang dihasilkan lebih bersih dibandingkan dengan tambak yang dibangun di lahan mangrove.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pengemulsi (emulsifer) adalah bahan yang mampu menyatukan dua jenis larutan yang umumnya tidak bisa menyatu, sperti air dan minyak. Emulsifer banyak digunakan di insudtri obat-obatan, kesehatan dan makanan, seperti es krim, margarin, mayonnaise dan lain-lain.
MonoAcylGlycerol (MAG) dan DiAcylGlicerol (DAG) atau biasa disingkat mono- dan di-asilgliserol (MDAG) adalah salah satu emulsifer yang aman digunakan sebagai bahan makanan dan bernilai ekonomis tinggi.
MDAG secara alami terdapat pada lemak hewan seperti sapi, atau minyak nabati seperti kedelai dan kanola. Proses sintesis MDAG kini dilakukan mengunakan bahan dasar Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) melalui proses kimiawi yang aman dengan biaya relatif lebih murah.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kalsium sangatlah penting bagi tubuh manusia, dan kulit telur merupakan sumber kalsium yang baik karena mengandung Calcium Carbonate (CaCO3).
Telur Kanecua dimatangkan dengan metoda penguapan air yang dipanaskan pada suhu 42 - 45 ºC selama 2-3 hari disertai penguapan senyawa-senyawa dari rempah-rempah.
Memanfaatkan kandungan kalsium yang terdapat pada kulit telur, kandungan kalsium di dalam telur meningkat 4 kali lebih besar dibandingkan pada telur rebus konvensional. Kandungan kolesterol juga turun menjdi 1,93 mg/gram, jauh lebih rendah dibandingkan telur rebus konvensional yang mencapai 5,50 mg/gram.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kesegaran adalah parameter untuk membedakan kualitas ikan. Ikan dikatakan masih segar jika perubahan-perubahan biokimia, mikrobiologi dan fisika yang terjadi belum menyebabkan kerusakan pada ikan. Kesegaran umumnya dideteksi dari tampak dan bau.
Alat pengukur tingkat kesegaran ikan dapat bekerja secara otomatis dengan metode akuatik frekuensi tinggi (ultrasonik) berbasis kontroler mikro. Metode yang digunakan bersifat tidak merusak (non-destructive), tidak menyentuh secara langsung ikan/udang dan praktis penerapannya.
Terdapat bank data untuk masing-masing spesies ikan yang diukur tingkat kesegarannya untuk menentukan indeks kesegaran ikan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kepiting kulit lunak (soka) berharga dua kali lebih mahal dibanding kepiting biasa bahkan lebih. Sayangnya, peluang mendapatkan kepiting soka yang ditangkap dari alam sangat kecil. Beternak kepiting kulit lunak secara tradisional dilakukan dengan memeliharanya hingga saat berganti kulit (molting).
Diperlukan pemeliharaan antara 2-5 bulan untuk menunggu saat molting, dan selama itu peternak harus mengawasi kepitingnya terus-menerus karena bila kepiting molting tidak segera dipanen, kulitnya menjadi keras kembali dengan cepat.
Aplikasi ekstrak bayam pada kepiting dapat mempercepat dan menyerentakkan proses molting pada kepiting, sehingga kepiting yang berkulit lunak dapat dipanen secara terjadwal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Mikroenkapsulat minyak sawit merah merupakan suatu produk emulsi berupa tepung/bubuk dengan kandungan tinggi akan ÃŽ²-karoten (provitamin A) dan ÃŽ±-tokoferol (vitamin E). Dalam bentuk bubuk, produk ini mudah diaplikasikan sebagai bahan suplemen (farmasetikal atau nutrasetikal) dan fotifikan atau ingredien produk pangan sumber provitamin A dan vitamin E.
Dalam bentuk mikroenkapsulat, efektifitas minyak sawit merah lebih baik dibandingkan jika digunakan dalam bentuk minyak. Hal ini disebabkan oleh bahan penyalut mikrokapsul dapat melindungi dan memperpanjang shelf life karoten pada minyak sawit merah yang mudah rusak oleh proses oksidasi
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati perairan yang berharga, dimana salah satunya adalah strain udang galah. Teknik perkawinan silang antar strain udang galah dilakukan untuk memperoleh benih yang unggul.
Strain udang galah unggulan yang digunakan untuk memperoleh benih unggulan dengan teknik kawin silang adalah BAHARI (Sungai/Sei Batanghari, Jambi), TARIK (Sei Citarik, Ja-Bar), KUMAI (Sei Kumai, Kal-Teng), dan JENEBE (Sei Jeneberang, Sul-Sel).
MacroJenerik merupakan prototip benih yang diperoleh dari perkawinan silang antara JENEBE dan TARIK yang memberikan hasil terbaik dalam jumlah telur, masa inkubasi telur, jumlah larva, masa pemeliharaan larva, sintasan dan keseragaman ukuran.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Menangkap gurita secara tradisional menggunakan tombak membutuhkan keahlian menyelam, merusak hasil tangkapan, dan merusak karang tempat persembunyian gurita. Metode lain menggunakan claypot (kendi tanah liat) atau trap (perangkap) jarang digunakan karena kompleks.
ACAH (Atraktor CephAlopoda Harian) adalah alat pancing gurita yang memiliki bentuk pancing dengan umpan yang terbuat dari bahan-bahan buatan dengan motif berbagai warna dan dilengkapi dengan sinyal yang memiliki frekuensi rendah/subsonik sebagai atraktor/penarik.
ACAH dapat dioperasikan dengan cukup mudah pada saat perahu atau kapal dalam kondisi diam. Hasil tangkapan lebih banyak, dan kondisi daging gurita tidak rusak seperti pada penangkapan dengan menggunakan tombak.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Untuk menghasilkan telur yang baik dan berkualitas, ayam perlu diberikan suplemen. Dengan menggunakan limbah perikanan yang diproses dengan pengemulsian dan dispersi dapat diciptakan suplemen Omega-3 yang baik untuk ayam.
Suplemen tersebut dapat meningkatkan produksi telur sampai 30%, kualitas fisik dan nutrisi telur, khususnya DHA yang esensial untuk perkembangan otak balita. Suplemen juga dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol total telur. Asam lemak berkonyugasi dengan protein telur menghasilkan lipoprotein yang bersifat anti mikroba. Penggunaan suplemen juga cukup mudah, hanya sicampurkan sebanyak 5% ke dalam pakan ayam.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Teknologi Kedelai Plus adalah teknologi yang dirancang untuk memasukan mikroba (bakteri) berpotensi penambat nitrogen ke dalam benih kedelai. Bakteri berpotensi tersebut akan mengisi rongga-rongga udara di dalam jaringan biji dan tetap hidup namun tidak beraktivitas (dormant).
Saat benih berkecambah, bakteri tersebut mulai beraktivitas menginfeksi perakaran tanaman dan hidup bersimbiosa dengan tanaman. Dalam hal ini tanaman akan menerima unsur nitrogen hasil penambatan N secara hayati dan juga senyawa lainnya seperti hormon tumbuh sebagai hasil metabolismenya.
Teknologi ini merupakan solusi dalam mengefisiensikan aplikasi pupuk bio berbasis mikroba yang menunjang program pertanian ramah lingkungan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Menjaga kesegaran ikan dan udang di perjalanan menjadi permasalahan dalam menjaga kualitas tetap baik, sehingga tidak menurunkan harga jual. Pembekuan saja tidak cukup, dan membawa ikan dalam keadaan hidup di dalam air selain tidak efisien juga berat bobotnya.
Mesin pemingsan udang dan ikan dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mesin yang bekerja menggunakan Water Chiller, Bak Pemingsanan, dan Aerator menerapkan pola penurunan suhu bertahap dan waktu otomatik menggunakan kontroler mikro. Penurunan suhu secara bertahap membuat ikan dan udang pingsan sehingga dapat bertahan dalam keadaan kurang air.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database