Program pengembangan Klaster Inovasi Daerah dari Kementerian RistekDikti RI telah memilih Nilam Aceh sebagai salah satu tema klaster inovasi daerah yang prospektif untuk dikembangkan, berdasarkan proposal klaster daerah yang diajukan oleh Universitas Syiah Kuala bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Aceh.
Inisiasi pengembangan klaster inovasi nilam program ini dimulai pada tanggal 25 Agustus 2017 yang lalu di Banda Aceh, melalui sebuah Focused Group Discussion (FGD). FGD ini ditargetkan untuk menyepakati dan memetakan secara komprehensif situasi industri dan rantai pasok Nilam Aceh, yang merupakan basis fakta dan data yang esensiil untuk dapat menyusun skenario dan strategi pengembangan Klaster Inovasi Nilam Aceh.
BIC diundang menjadi salah satu narasumber dalam acara FGD. Dalam rekomendasinya, Direktur Eksekutif BIC menekankan pentingnya membangun semangat "Sinergi A-B-G-C" dalam pengembangan suatu klaster inovasi.Mempertimbangkan "berkah geografis" Aceh sebagai produsen minyak nilam terbaik di dunia; upaya inovasi harus dapat membuktikan bahwa berkah geografis tersebut dapat disulap menjadi nilai ekonomi dan sosial terbaik, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh, dan sebagai "model showcase" sebuah prakarsa Klaster Inovasi Daerah yang efektif.
Comments (0)