KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Total: 1138 results found.
Page 42 of 57
Tahun 2017 lalu adalah tahun penemuan: NASA mulai menggunakan roket yang dapat digunakan kembali, pasien kanker mulai bisa mengobati penyakitnya dengan menggunakan sel mereka sendiri, dan para ilmuwan menemukan benua kedelapan yang dianggap hilang dari muka Bumi.
Temukan beberapa temuan sains paling heboh, paling keren, dan paling menjanjikan di tahun 2017 di sini.
---
(sumber: Business Insider Sigapore)
Mineral zeolit (zeolite) adalah mineral yang terbentuk secara alami di daerah vulkanik. Zeolit sangat berpori dan memiliki sifat yang mampu menyerap banyak unsur seperti air dan gas yang menyebabkan efek rumah kaca seperti CO2, CO, dan CFC. Unsur yang diserap dapat dilepas kembali oleh zeolit.
Electronic Plant Generation One (ELPONE) merupakan alat yang menggunakan zeolit dan didesain untuk menyerap dan mengeluarkan unsur gas efek rumah kaca. Elpone tersusun atas: 1) kipas untuk menghisap udara luar, 2) zeolit, 3) Pemanas untuk memperlebar pori-pori zeolit agar senyawa-senyawa yang telah diserap dapat dilepas kembali, mengembalikan kondisi zeolit dan gas mungkin dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri dan pertanian.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pemeliharaan kabel pada jaringan transmisi listrik tegangan tinggi memerlukan inspeksi visual untuk mengecek kondisi beberapa peralatan, seperti ball-socketisolator maupun piring isolator. Inspeksi visual langsung pada sudut-sudut tertentu memerlukan alat bantu seperti cermin. Hal ini sulit dilakukan dan kualitas inspeksi diragukan.
KADET (Kamera Detektor) adalah alat bantu deteksi kondisi peralatan yang sulit dijangkau dengan mata telanjang. Kamera wirelessdipasang pada tongkat bantu untuk mencapai posisi visual yang diinginkan. Hasil pencitraan dapat direkam dan dianalisa lebih lanjut menggunakan laptop. KADET dapat membantu pemeriksaan peralatan secara lebih detail dan memastikan kualitas inspeksi dan hasil perbaikan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pencemaran lingkungan yang cukup serius terjadi akibat air limbah industri pencucian dan pencelupan tekstil, khususnya oleh industri kecil.
Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob Media Plastik Sarang Tawon yang dipadukan dengan proses pengendapan kimia dengan zat penggumpal (koagulan) ferro sulphate (Fe2SO4) adalah solusi yang ekonomis. Dengan waktu pemrosesan limbah 24 jam, penambahan fero sulfat 400 mg/l, dan proses biofilter anaerob-aerob, didapatkan penurunan kadar polutan dari air limbah tekstil sebagai berikut: zat organik = 94% (COD = 92%, BOD = 94%), kotoran kasar (TSS) = 94%, dan warna = 95%
Selain itu, kombinasi proses aerob dan anaerob memungkinkan pengolahan air limbah dengan beban organik yang cukup besar.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Sebuah perusahaan asal Belgia ingin membuat pembangkit listrik tenaga air menjadi sumber tenaga yang ramah lingkungan, tidak seperti PLTA biasa. Turbin whirlpool yang dibuat oleh Turbulent – perusahaan Belgia tersebut – dapat dipasang di hampir semua kanal atau sungai, memanfaatkan air yang mengalir untuk menghasilkan tenaga listrik bagi setidaknya 60 rumah. Sumber energi bersih yang juga ramah terhadap ikan ini dapat beroperasi pada malam hari maupun siang hari.
Pembangkit mikro tenaga air yang terinspirasi dari alam ini dapat mensuplai energi dengan biaya yang rendah. Dengan teknologi yang diciptakan oleh Turbulent, turbin ini mampu bekerja di lingkungan pedesaan sepanjang ada sungai di dekatnya. Turbulent menyatakan bahwa turbin ciptaan mereka tidak membahayakan lingkungan serta dapat dipasang dengan mudah dalam waktu satu minggu saja.
Turbin whirlpool ini memanfaatkan jeram kecil atau air terjun untuk mendapatkan energi. Sebidang tanah di dekat sumber air digali untuk membuat sebuah bak dan saluran air kecil dengan konstruksi beton. Generator dan impeller dimasukkan ke dalam bak, lalu dinding sungai dibuka sedikit supaya sebagian air sungai bisa masuk ke dalamnya, sehingga membuat turbin berputar. Putaran turbin ini menghasilkan energi bebas tanpa batas, sepanjang airnya mengalir. Produksi energi otomatis akan berhenti ketika sungai membeku di musim dingin.
Turbin ini hanya memiliki satu komponen yang bergerak, sehingga umur teknisnya panjang dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Sampah atau kotoran berukuran besar yang masuk dari sungai ditangkap oleh sebuah layar yang mampu membersihkan diri secara otomatis. Menurut Turbulent, bak beton dapat bertahan hingga seratus tahun, turbinnya pun tidak akan mengganggu kehidupan ikan-ikan yang ada di sungai. Sebuah video yang dirilis Turbulent menunjukkan gambar ikan-ikan yang berenang bebas di dalam bak bahkan di sela-sela turbin.
Turbulent mengklaim bahwa seiring perjalanan waktu, pembangkit listrik tenaga air dengan bendungan dan turbin bertekanan tinggi telah menjadi sumber energi yang semakin berkurang keberlanjutannya; dan tujuan mereka adalah membuat agar sumber energi dari air menjadi berkelanjutan kembali.
---
(dirangkum dari: Turbulent, Inhabitat, Business Insider & SIA Magazine)
Seperti pada proses destilasi, teknologi Reverse Osmosis(RO) memungkinkan air asin diolah menjadi air tawar. Teknologi ini menggunakan teknologi water treatmentsecara fisika dan kimia, yang terdiri dari: 1) pemisahan zat besi dan mangan dengan penambahan KMnO4; 2) penyaringan dengan filter pasir (memisahkan kotoran kasar), filter mangan zeolit (memisahkan sisa mangan dan besi), dan filter karbon aktif (memisahkan warna dan bau); 3) proses desalinasi dengan membran RO.
Dengan konsumsi energi yang sangat rendah, air hasil olahan sudah dapat langsung diminum. Untuk kapasitas 10.000 liter/hari hanya dibutuhkan energi listrik ± 5,5 KVA.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Batik Fisika adalah proses pemodelan motif batik baru yang berasal dari motif batik tradisional dengan menggunakan software. Dengan menggunakan Batik Fisika, motif-motif batik tradisional dapat didokumentasi, direkonstruksi ulang dan diinovasikan untuk menghasilkan berbagai jenis motif batik yang jumlahnya tak terbatas.
Ditemukannya model algoritmik dan matematis pada berbagai jenis batik tradisional memberi peluang pemanfaatan teknologi komputer untuk mendokumentasi batik tradisional serta menciptakan pola dan motif batik modern yang inovatif. Inovasi Batik Fisika bisa memberikan landasan ilmiah untuk penerapan hak cipta dan paten budaya. Rencananya undang-undang perlindungan hak cipta akan dibuat untuk melindungi pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional Indonesia.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Ketika wabah influenza melanda seluruh wilayah Amerika Serikat, para peneliti telah menciptakan sebuah lampu ultraviolet yang mampu membunuh virus influenza, dan memiliki potensi untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut di rumah sakit, sekolah, dan tempat umum lainnya.
Sinar ultraviolet (UV) telah lama dikenal sebagai instrumen yang efektif untuk melawan agen penyebab penyakit yang merugikan, sehingga sering digunakan untuk mensterilkan peralatan medis di rumah sakit. Sayangnya, lampu UV standar yang digunakan untuk membunuh kuman mengandung berbagai risiko yang membahayakan kesehatan, termasuk kemungkinan menyebabkan kanker kulit dan katarak karena paparan yang berlebihan. Hal itulah yang mengilhami para peneliti, yang mempublikasikan temuan mereka di jurnal Scientific Reports, demi menemukan alternatif yang lebih aman bagi lampu pembunuh kuman ini.
Rahasia di balik kemampuan lampu UV yang baru ini untuk melawan virus flu dengan aman adalah penggunaan UVC-jauh, yakni sinar yang ditemukan di ujung spektrum UV-C. Para peneliti mengamati bahwa sinar ini memiliki potensi untuk menghancurkan bakteri dan virus tanpa risiko menembus lapisan pelindung kulit atau merusak penglihatan manusia, karena sinar UVC-jauh memiliki panjang gelombang yang sangat pendek.
"Kami belum melihat adanya kerusakan biologis pada sel kulit atau sel mata yang ditimbulkan oleh sinar UVC-jauh, sedangkan pada penggunaan sinar UV konvensional, kami menemukan banyak kerusakan biologis," demikian menurut ketua tim peneliti David Brenner, direktur departemen penelitian radiologi di Irving Medical Center Universitas Columbia.
Penelitian ini bukanlah yang pertama bagi Brenner dan rekan-rekannya dalam upaya menggunakan cahaya UVC- jauh untuk membunuh virus tanpa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Sebelumnya, tim Brenner menemukan bahwa lampu tersebut bisa membunuh superbug MRSA dengan aman, dan terhindar dari risiko lain penggunaan lampu UV. Dengan merebaknya epidemi flu yang terus berlanjut, para peneliti melakukan tes, dan menemukan bahwa cahaya UVC-jauh sama efektifnya dengan sinar UV standar yang digunakan untuk membunuh partikel strain virus influenza H1N1 yang dapat menyebar melalui udara.
"Kami berpikir bahwa jenis lampu ini bisa digunakan pada tempat-tempat umum, seperti ruang tunggu dokter, sekolah, bandara dan pesawat terbang – tempat-tempat yang udaranya mungkin mengandung virus flu." Kata Brenner.
Studi baru Brenner memang telah membuktikan bahwa sinar UVC-jauh yang ada pada lampu UV dapat bekerja lebih baik daripada vaksin flu, karena sinar tersebut mampu melawan sebagian besar mikroba udara, termasuk strain virus yang lebih baru. Meskipun demikian, kita masih harus menunggu beberapa waktu sampai lampu tersebut bisa diproduksi secara komersial untuk memenuhi kebutuhan medis maupun untuk dipasang di berbagai fasilitas umum dan tempat-tempat lainnya.
Brenner mengatakan bahwa harga lampu yang digunakan oleh timnya tidak lebih dari 1.000 dollar AS, tapi dia menambahkan bahwa timnya sudah menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan (yang tidak disebutkan namanya) untuk menciptakan versi komersial dari lampu ini, dengan harga yang terjangkau. Brenner memang belum bisa memastikan kapan lampu ini akan siap untuk digunakan secara komersial, namun dia yakin bahwa lampu ini akan menjadi perangkat pertama yang mampu membunuh virus di tempat umum.
---
(dirangkum dari: Inquisitr & Daily News | sumber gambar lain: Health Thoroughfare, Infection Control, & Molecular Expression)
Air limbah dari komplek perumahan yang padat penduduk, apartemen, atau rumah sakit tidak boleh langsung dibuang, tetapi harus diolah untuk memenuhi baku mutu limbah domestik. Penggunaan septic tank banyak digunakan, namun terbatas kemampuannya.
Biofilter anaerob-aerob merupakan pengembangan dari septic tank konvensional dengan penambahan media plastik berbentuk sarang tawon yang
berfungsi
sebagai tempat berkembang biaknya mikroba pengurai polutan organik. Pengolahan limbah melalui bak pengendap awal, dua buah bak kontaktor anaerob (tak beroksigen), kemudian bak kontaktor aerob (beroksigen), bak pengendap akhir dan terakhir bak klorinasi. Zat organik diurai secara efisien di bak kontaktor, dan mikro-organisme penyebab penyakit dibunuh pada bak klorinasi.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Sistem yang digunakan adalah sistem ultrafiltrasi yang mampu menyisihkan berbagai kontaminan seperti kekeruhan, koloid, zat organik, bakteri, dan bahkan virus.
Alat ini menggunakan membran hollow fiber ultrafiltrasi tipe U, di mana seluruh air input (kotor) 'dipaksa' melewati membran secara kontinyu dan keluar sebagai air bersih berkualitas. Gaya dorong proses filtrasi pada penemuan ini berlangsung melalui bantuan pompa tangan yang dalam pengoperasiannya tidak menggunakan listrik sama sekali. Alat harus dibersihkan secara rutin karena kotoran tertinggal di dalam alat. Sesekali membran (media filter) perlu diganti karena faktor keausan bahan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Di antara semua alternatif energi bersih, barangkali tidak ada yang lebih bersih dari hidrogen. Produk sampingan dari pembakaran hidrogen dalam sel bahan bakar hanyalah air. Semua bahan maupun hasil sampingannya adalah material yang terbarukan. Sayangnya, membuat sel bahan bakar hidrogen dalam skala besar tidak semudah itu, terutama karena tingginya biaya dan kompleksitas pembuatan sel bahan bakar.
Berkat tim peneliti dari Argonne National Laboratory of Illinois yang bekerja dengan para ilmuwan di Moscow Institute of Physics and Technology, semuanya mungkin akan berubah, karena tim ini telah menemukan cara alternatif untuk memproduksi bahan bakar hidrogen. Penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal ACS Nano.
Tim ini berhasil memproduksi hidrogen dengan menggunakan kombinasi sinar matahari dan lipida fotosensitif sederhana, sebuah metoda baru yang mampu menghasilkan hidrogen secara efisien dengan biaya yang lebih rendah. Untuk menghasilkan hidrogen dengan menggunakan air dan sinar matahari, digunakan komponen khusus seperti titanium dioksida, yang akan bertindak sebagai fotokatalis.
Protein fotosensitif dimasukkan ke nanodiscs yang dibuat dari fragmen melingkar membran sel yang terdiri dari lapisan lipid berganda. Untuk menghasilkan proses fotokatalisis, nanodiscs dilarutkan dalam air bersama dengan titanium dioksida. Platinum juga ditambahkan ke dalam campuran untuk meningkatkan efisiensi reaksi.
Setelah itu, dilakukan pengujian dengan dua jenis cahaya berbeda, satu dengan warna hijau dan yang lainnya dengan warna putih. Setelah melakukan pengujian dengan kedua warna cahaya, tim peneliti menemukan bahwa hidrogen yang dihasilkan dengan menggunakan cahaya putih 74 kali lebih tinggi daripada dengan cahaya hijau. Meskipun demikian, baik warna putih maupun hijau sama-sama mampu memproduksi hydrogen secara konstan selama dua hingga tiga jam.
Tampaknya pendekatan menggunakan unsur dan bahan alami ini merupakan cara yang tepat untuk membuat hidrogen menjadi bahan bakar masa depan. Namun sepertinya kita masih harus bersabar menunggu hingga hydrogen bisa diproduksi secara luas dan siap dipasarkan.
---
(dirangkum dari: Futurism, Argonne National Laboratory, Moscow Institute of Physics and Technology, & Ultimate Science)
Kotak penyuara ( enclosure) sangat berpengaruh terhadap suara yang dihasilkan oleh sistem kotak penyuara. Kotak tidak boleh ikut bergetar ketika penyuara bergetar saat menghasilkan bunyi. Bila kotak bergetar berarti terjadi resonansi yang ikut mewarnai bunyi yang dihasilkan oleh penyuara ( sound coloration)
Batu Alam seperti marmer, onix dan batu paras memiliki sifat mekanik dan akustik yang baik seperti tegar, kokoh, berat, dapat meredam getar, serta memiliki transfer panas yang baik, dibandingkan kotak konvensional dari kayu, plastik atau logam. Selain itu, batu alam yang cantik bisa menjadi dekorasi menarik bila dijadikan enclosurekotak penyuara.
Suara yang dihasilkan bebas cacat suara, karena energi akustik yang dipancarkan murni dari sumber penyuara.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Tikus umumnya dikenal sebagai pengganggu dan menjadi hama yang merepotkan petani di sawah. Bila jumlahnya terlalu banyak tikus akan menjadi petaka, sehingga populasinya harus dikendalikan untuk mencegah kerusakan sawah yang parah.
Pengasapan menjadi alternatif cara pengendalian jumlah populasi tikus di sawah, dilakukan di mulut lubang sarang yang ditutup, menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Bom asap berbentuk tabung menggunakan KNO 3( Potassium Nitrate - bahan pembuat petasan) membuatnya lebih efektif mendorong gas belerang (S) masuk ke dalam sarang dan membasmi tikus. Masih dalam tahap percobaan, penggunaan gas beracun BaCl 2 akan merusak jaringan pernapasan dan syaraf tikus, dan lebih efektif membasmi tikus.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kitosan merupakan biopolimer alami kedua terbanyak di alam setelah selulosa, yang sudah luas digunakan di berbagai industri. Kitosan dapat dimanfaatkan sebagai perekat pada berbagai produk seperti alat-alat gelas, plastik dan karet, serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kayu dan kertas.
Dengan menginsersi senyawa kitosan ke dalam kayu, sifat mekanis dan tingkat keawetan kayu dapat ditingkatkan. Proses insersi dengan cara merendam kayu pada larutan senyawa kitosan dalam asam asetat dan asam format pada konsentrasi 2% dan 6% selama 48 jam. Dengan alat vakum tekan, proses penyuntikan dapat dipercepat menjadi 2,5 jam.
Hasil insersi membuat kayu lebih 'kuat' dan lebih tahan terhadap jamur kayu.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Penyakit Tuberkulosis (TB) menjadi permasalahan dunia, dan penderita di Indonesia menempati urutan ke-3 setelah India dan China. Hal ini diperparah dengan berkembangnya resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat standar sehingga perlu dicari obat alternatif dari tumbuhan.
Dari 10 tumbuhan herbal tradisional untuk batuk (berdarah) yang diteliti, rimpang jahe merah dan buah mengkudu menunjukkan aktivitas yang lebih kuat pada kuman TB dari yang lainnya sehingga kedua tumbuhan ini digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Uji klinis pada manusia dilakukan setelah uji toksisitas akut pada mencit, yang menunjukkan efek penyembuhan yang lebih cepat dan aman, dengan dosis terapi yang dipilih, sebagai tambahan obat standar.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Limbah plastik masih selalu menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap kelangsungan hidup ekosistem laut beserta flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Hingga saat ini, Amerika Serikat baru mampu mendaur ulang kurang dari 22 persen sampah plastik yang dihasilkannya. Jumlah ini mencakup plastik berbahan dasar minyak bumi yang hampir mustahil bisa terurai. Semakin meningkatnya konsumsi serat plastik membuat para ilmuwan dan pemerhati lingkungan menjadikan upaya untuk menemukan alternatif bagi plastik sebagai prioritas utama mereka saat ini.
"Konsumsi serat plastik telah meningkat secara substansial dalam dekade terakhir, dari 50 juta ton menjadi 100 juta ton di seluruh dunia. Proses daur ulang yang masih terbatas membuat masalah ini semakin besar, tidak hanya di AS, tapi juga di seluruh dunia," demikian diungkapkan Yiqi Yang, seorang profesor teknik sistem biologi di University of Nebraska.
Plastik biodegradable sudah digunakan untuk membuat berbagai produk, termasuk botol minuman, bahan pembuat kemasan, juga berbagai perabotan, namun seringkali kurang tahan lama dibandingkan dengan plastik yang berbahan dasar minyak bumi, sehingga harganya menjadi mahal dan tidak efisien untuk diproduksi secara massal. Profesor Yang percaya bahwa dia dan rekan-rekannya kemungkinan telah menemukan solusi untuk masalah ini.
Tim Profesor Yang baru-baru ini melakukan tes pada bioplastik yang disebut polylactide (PLLA), polimer biodegradable yang dapat dibuat dari pati jagung atau tebu. Dia dan rekan-rekannya bereksperimen dengan proses baru yang menggunakan pemanasan polylactide sampai hampir 400 derajat Fahrenheit dan kemudian mendinginkannya secara perlahan-lahan.
Proses ini tidak hanya lebih cepat daripada pendekatan tradisional yang dilakukan pada proses manufaktur plastik biasa, namun juga meniadakan kebutuhan akan pelarut kimia dan teknik berbiaya tinggi lainnya yang biasanya dilakukan dalam produksi plastik biodegradable. Pelarutan zat kimia ini membawa serangkaian masalah lingkungan baru, yang mengurangi nilai dari plastik nabati dan membuat produksi berskala besar hampir tidak mungkin dilakukan.
Salah satu hal terpenting dari temuan Profesor Yang adalah: penggunaan teknik ini meningkatkan ketahanan plastik PLLA terhadap panas dan kelembaban. Hal ini merupakan sebuah indikator penting bahwa plastik yang terbuat dari bahan dasar jagung dapat bersaing dengan keawetan produk plastik yang berasal dari minyak bumi.
"Kami percaya, saat ini polylactide memiliki peluang untuk bersaing dengan plastik berbasis minyak bumi. Sejauh ini, tim kami hanya menggunakan proses termal ini untuk menguji polylactide, namun kami yakin bahwa bahan alami lainnya dapat berfungsi dengan baik pula," kata Yang.
Yang berharap, di masa depan NatureWorks yang berpusat di Blair, Nebraska, milik konsorsium Cargill dan PTT Global Chemical Thailand, bersedia menjadi produsen plastik berbasis jagung dengan menggunakan proses ini. "PLLA lebih unggul dibandingkan serat plastik berbasis minyak bumi," lanjut Yang, "terutama dalam hal dampak lingkungan yang ditimbulkannya serta harga yang kompetitif."
Manfaat lain dari pendekatan termal yang ditemukan Yang adalah bahwa polylactide tahan terhadap suhu hingga 100 derajat Fahrenheit dan tahan terendam dalam air hingga suhu 250 derajat Fahrenheit. Hal ini berarti, bahan ini tahan terhadap panas yang dibutuhkan pada proses pencelupan tekstil.
Setiap tahun, orang Amerika membuang sekitar 40 kilogram pakaian per orang, dan banyak diantaranya terbuat dari serat plastik berbasis minyak bumi. Oleh karena itu, serat tekstil biodegradable akan memiliki manfaat lingkungan dan finansial yang sangat besar.
Besarnya masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh konsumsi plastik tradisional yang terus menumpuk membuat para ahli percaya bahwa menyempurnakan proses pembuatan plastik biodegradable adalah satu-satunya cara yang tepat untuk mengurangi limbah plastik secara substansial.
---
Pengetesan di laboratorium kesehatan banyak yang mengandalkan mata petugas laboratorium terlatih. Hasil pengetesan dapat berupa perubahan warna, bentuk, atau jumlah sel yang ukurannya mikroskopis. Penghitungan yang dilakukan oleh petugas rawan terhadap kesalahan, tidak standar dan butuh waktu sehingga lama bila jumlahnya banyak.
Air minum kemasan harus secara rutin dites, untuk mengetahui jumlah bakteri yang terkandung didalamnya, salah satunya P. aeruginosa, sesuai syarat SNI 2005. Sebuah sistem dengan piranti lunak untuk penghitungan secara cepat terstandardisasi pun dikembangkan untuk keperluan industri. Piranti lunak menggunakan metode plotting 24 bit menggunakan pointer dan metode kuantifikasi dengan pengenalan bentuk dan pengenalan warna.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Murbei lebih dikenal sebagai tanaman yang daunnya digunakan sebagai pakan ulat sutera untuk keperluan industri tekstil. Padahal buah murbei berpotensi juga sebagai antioksidan, dapat meningkatkan kadar kolesterol HDLserta menurunkan kadar kolesterol LDLyang menjadi salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Di Indonesia buah murbei umumnya hanya dikonsumsi dalam keadaan segar dan tak jarang dibuang atau dibiarkan begitu saja.
Salah satu cara mengolah buah murbei adalah dengan membuat sari buah murbei dengan cara sederhana, untuk mendapatkan hasil berkualitas. Pada percobaan dengan tikus, sari buah murbei terbukti menurunkan kadar kolesterol LDLserta trigliseridaserum darah dan meningkatkan kadar HDL.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Merokok saat ini tidak lagi menempati urutan teratas dalam hal meningkatkan risiko kematian. Posisinya digantikan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya, yang berakar dari preferensi manusia masa kini terhadap gaya hidup yang cenderung tidak banyak bergerak dan tidak suka bersosialisasi. Kelima gaya hidup yang membahayakan kesehatan tersebut adalah:
1. Kesepian
Pesatnya perkembangan media sosial yang membuat manusia makin enggan untuk berinteraksi secara langsung membuat Vivek Murthy, seorang Mantan Ahli Bedah Umum menyebut bahwa "kesepian adalah sebuah wabah mematikan yang menyebar ke seluruh dunia".
Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor psikologi di Universitas Brigham Young, dalam penelitiannya menemukan bahwa kesepian berpotensi memperpendek hidup manusia. Potensinya setara dengan merokok sebanyak 15 batang sehari.
2. Terlalu Banyak Duduk
Duduk sepanjang hari meningkatkan risiko terhadap penyakit kanker, demikian menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014.
Penelitian yang metodenya termasuk dalam kategori "gold-standard for research" ini melakukan meta-analisis terhadap sampel data yang diambil dari empat juta orang, yang mencakup data tentang seberapa sering mereka duduk untuk menonton TV, bekerja, dan melakukan perjalanan.
Tambahan waktu duduk selama dua jam akan meningkatkan risiko seseorang terhadap kanker usus, endometrium, dan paru-paru, terlepas dari fakta bahwa mereka masih berolahraga di pagi atau siang harinya.
3. Kurang Tidur
The Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena sekitar 50 sampai 70 juta orang di AS merasakan gangguan tidur atau sering terjaga dalam tidurnya.
Profesor Valery Gafarov dari WHO pada tahun 2015 menemukan fakta bahwa kurang tidur akan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung dalam tingkat yang sama dengan kebiasaan merokok.
"Kurang tidur harus dianggap sebagai faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular bersamaan dengan merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk," katanya.
4. Menggelapkan Warna Kulit
Kebiasaan orang berkulit putih untuk berjemur demi membuat warna kulit mereka jadi lebih gelap, baik dengan berjemur di bawah sinar matahari maupun di dalam ruangan (indoor tanning) sama-sama berbahayanya, dan ternyata lebih berbahaya dibandingkan kebiasaan merokok.
Pada tahun 2014, beberapa ilmuwan mempublikasikan sebuah penelitian di jurnal JAMA yang menemukan bahwa jumlah kasus kanker kulit yang disebabkan oleh indoor tanning lebih tinggi daripada kanker paru-paru yang disebabkan oleh rokok.
"Mengingat banyaknya kasus kanker kulit yang disebabkan oleh indoor tanning, temuan ini membuat indoor tanning menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama," demikian kesimpulan para peneliti dalam jurnal tersebut.
5. Pola Makan yang Buruk
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa makanan olahan yang manis dan tinggi lemak jenuh berpotensi membuat manusia mengalami berbagai penyakit yang mengancam nyawa, dalam tingkatan yang sama atau lebih tinggi daripada kebiasaan merokok.
Pada tahun 2016, peneliti yang mempelajari risiko kematian akibat pola makan yang buruk menyimpulkan bahwa tingkat kematian akibat pola makan yang buruk lebih tinggi dibandingkan dengan risiko kematian akibat gabungan antara minum alkohol, mengkonsumsi narkoba, melakukan hubungan seks tanpa pengaman, dan merokok.
---
(sumber: Business Insider)
Kumis Kucing telah dikenal luas dalam masyarakat Indonesia dan memiliki khasiat pengobatan memperlancar saluran air seni. Inovasi ini menawarkan pemanfaatan kumis kucing untuk dijadikan minuman fungsional yang dinamakan teh Jawa
Pembuatan formula minuman dibuat dengan campuran ekstraksi dari kumis kucing (60%), jahe, secang, temulawak, dan lemon. Proses pembuatan formula selanjutnya dilakukan dengan mencampur ekstrak rempah yang telah dipersiapkan.
Formula dapat digunakan sebagai sumber antioksidan dan juga sebagai peluruh batu ginjal. Pencampuran rempah-rempah dalam formulasi minuman, dilakukan untuk memperoleh suatu kombinasi dengan aktivitas yang lebih tinggi, dibandingkan jika hanya digunakan secara terpisah/tunggal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database