Di antara semua alternatif energi bersih, barangkali tidak ada yang lebih bersih dari hidrogen. Produk sampingan dari pembakaran hidrogen dalam sel bahan bakar hanyalah air. Semua bahan maupun hasil sampingannya adalah material yang terbarukan. Sayangnya, membuat sel bahan bakar hidrogen dalam skala besar tidak semudah itu, terutama karena tingginya biaya dan kompleksitas pembuatan sel bahan bakar.
Berkat tim peneliti dari Argonne National Laboratory of Illinois yang bekerja dengan para ilmuwan di Moscow Institute of Physics and Technology, semuanya mungkin akan berubah, karena tim ini telah menemukan cara alternatif untuk memproduksi bahan bakar hidrogen. Penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal ACS Nano.
Tim ini berhasil memproduksi hidrogen dengan menggunakan kombinasi sinar matahari dan lipida fotosensitif sederhana, sebuah metoda baru yang mampu menghasilkan hidrogen secara efisien dengan biaya yang lebih rendah. Untuk menghasilkan hidrogen dengan menggunakan air dan sinar matahari, digunakan komponen khusus seperti titanium dioksida, yang akan bertindak sebagai fotokatalis.
Protein fotosensitif dimasukkan ke nanodiscs yang dibuat dari fragmen melingkar membran sel yang terdiri dari lapisan lipid berganda. Untuk menghasilkan proses fotokatalisis, nanodiscs dilarutkan dalam air bersama dengan titanium dioksida. Platinum juga ditambahkan ke dalam campuran untuk meningkatkan efisiensi reaksi.
Setelah itu, dilakukan pengujian dengan dua jenis cahaya berbeda, satu dengan warna hijau dan yang lainnya dengan warna putih. Setelah melakukan pengujian dengan kedua warna cahaya, tim peneliti menemukan bahwa hidrogen yang dihasilkan dengan menggunakan cahaya putih 74 kali lebih tinggi daripada dengan cahaya hijau. Meskipun demikian, baik warna putih maupun hijau sama-sama mampu memproduksi hydrogen secara konstan selama dua hingga tiga jam.
Tampaknya pendekatan menggunakan unsur dan bahan alami ini merupakan cara yang tepat untuk membuat hidrogen menjadi bahan bakar masa depan. Namun sepertinya kita masih harus bersabar menunggu hingga hydrogen bisa diproduksi secara luas dan siap dipasarkan.
---
(dirangkum dari: Futurism, Argonne National Laboratory, Moscow Institute of Physics and Technology, & Ultimate Science)
Comments (0)