Tikus umumnya dikenal sebagai pengganggu dan menjadi hama yang merepotkan petani di sawah. Bila jumlahnya terlalu banyak tikus akan menjadi petaka, sehingga populasinya harus dikendalikan untuk mencegah kerusakan sawah yang parah.
Pengasapan menjadi alternatif cara pengendalian jumlah populasi tikus di sawah, dilakukan di mulut lubang sarang yang ditutup, menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Bom asap berbentuk tabung menggunakan KNO 3( Potassium Nitrate - bahan pembuat petasan) membuatnya lebih efektif mendorong gas belerang (S) masuk ke dalam sarang dan membasmi tikus. Masih dalam tahap percobaan, penggunaan gas beracun BaCl 2 akan merusak jaringan pernapasan dan syaraf tikus, dan lebih efektif membasmi tikus.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Comments (1)