KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Total: 1138 results found.
Page 37 of 57
Gaharu adalah resin wangi bernilai tinggi sebagai hasil dari infeksi jamur Fusarium pada pohon penghasil Gaharu dari keluarga Thymeleaecea. Di alam kejadian infeksi jamur sangat langka. Akibatnya, banyak orang menebang dan mencacah pohon dengan sengaja dengan harapan terjadi infeksi dan menghasilkan Gaharu. Hal ini telah menyebabkan dua genus pohon penghasil Gaharu masuk daftar CITES karena terancam punah.
Bioinduksi adalah teknik mempercepat infeksi jamur Fusarium agar memproduksi Gaharu secara biologis. Dengan teknik bioinduksi yang disempurnakan, keberhasilan infeksi mencapai 100%. Inovasi ini berpotensi melipatgandakan produksi Gaharu yang akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat pengumpul Gaharu, sekaligus menjaga kelestarian pohon penghasil Gaharu di alam.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kayu bermutu konstruksi harus memiliki keseragaman dimensi juga spesifikasi material tertentu, sehinnga diperlukan pemilihan berdasarkan kekuatan an kekakuan batang kayu dalam memikul beban. Mesin pemilah kayu yang inovatif ini bisa mengantikan mesin penguji yang masih diimpor dengan harga yang tinggi dan dapat memberikan penanda mutu pada semua jenis kayu tanpa merusaknya.
Biaya perawatan maupun pengoperasian dapat ditekan, karena mesin dioperasikan secara manual, harga terjangkau, dan memiliki fitur pengukuran yang serupa dengan alat buatan luar negeri. Mesin ini dapat dipasang atau dicopot dengan cepat, sehingga dapat dibawa ke tempat lain dengan mudah.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Daun Intaran yang telah kering dan berguguran dari pohonnya, biasanya hanya dianggap limbah ataupun dijadikan pupuk oleh masyarakat. Tidak banyak yang tahu bahwa daun Intaran mempunyai sifat menyerap warna dan logam yang digunakan untuk mengolah limbah cair.
Daun Intaran mampu menjadi substitusi mineral Bentonit yang digunakan pada proses penjernihan pada pengolahan minyak Kelapa Sawit. Daun Intaran lebih ramah lingkungan dan mudah diurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Selain lebih aman, daun Intaran adalah bahan alam yang dapat diperbaharui.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Kokas (Petroleum Coke) adalah hasil paling akhir proses penyulingan minyak bumi yang sering dianggap sebagai "limbah" dan dijual dengan harga sangat murah. Dengan prinsip-prinsip termokimia, kokas dapat diubah menjadi kokas terkalsinasi (calcined petroleum coke) melalui proses pembakaran reduksi pada temperatur di bawah 3.000°C dengan bahan bakar gas alam.
Kokas terkalsinasi adalah bahan anoda untuk industri peleburan aluminium, baja, dan titanium sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Selain itu, kokas terkalsinasi dapat dibuat menjadi grafit sintetis, serat fiber (material komposit), Carbon Black, Carbon Brush, dan bahkan bahan intan sintetis.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pemberian pupuk kimiawi pada tanaman lazim dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan produksi. Tanpa diimbangi pemberian bahan organik, pemberian pupuk kimia menyebabkan kondisi tanah akan menjadi rusak dan tidak lagi memberikan hasil yang menggembirakan.
Rendahnya kadar bahan organik dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah menyebabkan rendahnya produksi kelapa sawit. Pemberian asam humat yang diekstrak dari bahan organik dengan carrier zeolit ke tanah bisa meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Pemberian bahan ini akan memacu pertumbuhan akar lebih baik, sehingga pupuk kimia akan diberikan ke dalam tanah dapat diserap lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi buah yang melimpah.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Metode berhitung di dunia saat ini masih menggunakan cara tradisional yang kurang praktis melalui twknik terstruktur secara vertikal. Terobosan revolusioner dan berbagai penyempurnaan cara berhitung sehingga mampu menggabungkan semua metode hitung cepat di dunia menghasilka Metode Horisontal (METRIS).
Proses hitung secara mendatar menggunakan notasi pagar membuat METRIS lebih efisien dan efektif karena bekerja lebih fokus pada nilai tempat suatu bilangan. Kemampuan kreativitas juga dapat diasah melalui METRIS, sehingga membuat seseorang mampu menghitung persoalan matematis 12 digit atau lebih dengan tepat dan cepat.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
ATHUS adalah alat pengukur curah hujan sederhana dan dapat dibuat dengan mudah. Alat ini menggunakan bahan pipa transparan yang mudah didapat untuk mengukur air hujan yang tertampung dalam alat. ATHUS yang ekonomis ini dapat diletakkan di beberapa tempat berbeda di hulu sungai untuk mengetahui curah hujan secara lebih akurat untuk daerah tersebut.
Pembacaan curah hujan dapat dilakukan dengan mudah bahkan oleh anak-anak sekolah dari kelas 4 SD. Cara ini akan mengatasi kendala kekurangan petugas yang membaca dan mendata air hujan yang tertampung di dalam alat. Diharapkan dengan adanya ATHUS, informasi curah hujan diperoleh lebih cepat di hulu-hulu DAS, sehingga mitigasi bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih besar.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Inovasi ini mengusulkan kerangka berpikir sederhana untuk mengidentifikasi, menganalisa dan memodelkan permasalahan sosial yang kompleks.
Observasi dilakukan atas beberapa domain sistem sosial yaitu aktor, faktor dan struktur sosial di masyarakat. Dengan menganalisa domain sistem tersebut dapat dibuat model untuk membuat kajian kompleksitas sosial secara lebih dalam dengan menggunakan berbagai perangkat matematis maupun komputasional.
Piringan Kompleksitas Sosial merupakan perangkat analitik yang memiliki dua sisi yaitu sisi analisis dan sisi pemodelan yang diperuntukkan bagi orang awam agar dapat melihat persoalan yang sederhana, namun tetap dengan kesadaran akan kompleksitas sistem sosial.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Gliserol adalah salah satu komponen yang terkandung dalam limbah industri biodiesel. Semakin meningkat produksi biodiesel, maka limbah gliserol yang dihasilkan juga semakin meningkat. Meskipun gliserol murni banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, kosmetik, dan industri-industri lainnya, pemurnian limbah gliserol menjadi gliserol murni umumnya sangat mahal dan tidak efektif.
Kini ditemukan dua mikroba yang menjanjikan proses pemurnian gliserol yang lebih ekonomis. Aerobacter aerogenesdapat memisahkan gliserol dari limbah industri biodiesel hingga 39.23% dalam 53 jam pada kondisi aerobik, sedangkan Klebsiella pneumoniahingga 32.42% dalam 58 jam. Kedua mikroba ini membuka peluang untuk memproduksi gliserol dari limbah industri biodiesel.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Pembalakan dan perdagangan kayu ilegal telah berkembang menjadi kejahatan yang terorganisir dan sulit dilacak. Metode penandaan asal-usul kayu dengan label, pahat atau paku, terbukti mudah dimanipulasi. Untuk itu, dikembangkan metode pembuktian yang tidak mudah dimanipulasi dengan menggunakan sumber informasi Deoxyribonucleic Acid(DNA) yang tersimpan di kayu.
DNA yang di ekstrak, diisolasi dan diamplifikasi dari kayu (log) bersifat unik sehingga bisa digunakan untuk melacak aliran kayu dengan membandingkan informasi DNA kayu yang diselidiki dengan basis data DNA kayu di tempat asalnya. Informasi DNA ini dapat diintegrasikan pada sistem tata usaha kayu seperti pelabelan dengan barcode.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Buah Klerak sudah lama dikenal oleh masyarakat sebagai bahan pembersih kain Batik. Masyarakat menggunakannya dengan menggosokan buah ke kain batik dan proses ini sangatlah tidak efisien. Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan deterjen yang praktis dari buah Klerak dengan kandungan saponin (surfaktan alami), antara lain mengubahnya menjadi bubuk yang lebih efisien.
Penggunaan serbuk buah Klerak atau disebut Green Detergentdapat menjadi solusi masalah pencemaran lingkungan akibat deterjen sintetik yang mengandung zat sintetik berbahaya. Pembuatan Green Detergentini tidak menggunakan penambahan bahan kimia sintetik sehingga tidak menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Plastik dengan berbagai aplikasinya telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia. Padahal sampah plastik kini menjadi musuh utama lingkungan karena perlu waktu sangat lama untuk terurai secara alamiah.
Melalui metoda termoplastisasi, material plastik ternyata dapat dibuat dari bahan yang dapat diperbaharui ( renewable) yaitu onggok dan pati ubi kayu ( tapioca) yang dicampurkan dengan plastik sintetis serta zat aditif lainnya dengan proporsi tertentu. Hasilnya adalah plastik komposit dengan karakteristik menyerupai plastik sintetis namun dapat diuraikan plastik sintetis namun dapat diuraikan secara alamiah ( biodegradable) dan tidak beracun.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Indonesia memiliki 143 jenis bambu dan 9 jenis diantaranya adalah bambu endemik di Jawa. Pemanfaatan bambu saat ini pada umumnya untuk mebel, barang kerajinan dan sumpit; padahal dengan inovasi pengolahannya, bambu dapat digunakan sebagai substitusi kayu keras yang kini semakin langka.
Bambu yang bentuk aslinya bulat berlubang, dengan inovasi proses pengolahannya dapat menghasilkan produk perekatan bambu berbentuk papan bambu atau balok bambu yang dikenal sebagai bambu lamina atau bambu lapis. Bambu lamina memiliki berbagai keunggulan teknis: kuat, keras, ringan, mudah dalam pengerjaan, serta memiliki sifat mekanis sangat baik pada arah sejajar serat.
Bambu mudah dan cepat tumbuh, mudah didapat, dan berpotensi untuk diinovasikan, baik pada skala ekonomi kecil maupun industri besar.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Teknologi produksi papan komposit yang umum saat ini menghasilkan emisi formaldehida yang tergolong tinggi karena menggunakan perekat melamine formaldehida(MF). Inovasi ini mengembangkan formulasi campuran perekat MF dan methylene diphenyl diisocyanate(MDI) untuk menekan emisi formaldehida dan memenuhi syarat ramah lingkungan, serta penambahan parafin untuk meningkatkan stabilitas dimensi papan komposit.
Bahan baku dari anyaman bambu betung untuk lapisan luar ( face dan back) dan limbah kayu industri untuk lapisan inti ( core), menghasilkan produk dengan estetika tinggi, sifat fisis mekanis yang baik, juga ramah lingkungan. Bahan baku utama dari bambu betung yang cepat panen (3-4 tahun) mengurangi ketergantungan pada kayu yang memerlukan waktu 8-30 tahun.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Dunia terus mengalami defisit pasokan kayu dan sumbernya pun kian berkurang. Bahkan Indonesia telah mengalami defisit lebih dari 30 juta meter kubik per tahun. Padahal batang sawit dari peremajaan nasional diperkirakan mencapai 40 juta meter kubik per tahun. Sayangnya, batang sawit tidak bisa dipakai menggantikan kayu begitu saja, sehingga umumnya mereka dibakar atau dibiarkan melapuk di kebun dan sering menjadi sarang tempat berbiak hama sawit.
Diperlukan inovasi proses dan teknologi agar batang sawit limbah tidak menjadi masalah, bahkan dapat digunakan sebagai pengganti kayu. Teknologi modifikasi yang dikembangkan ini telah berhasil mengkonversi limbah batang sawit menjadi balok dan panel pengganti kayu.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Bila gigi geraham bungsu di rahang bawah tumbuh miring dan harus dicabut, biasanya diperlukan proses pencabutan yang rumit dan menyakitkan. Proses penyembuhan lebih lama dibandingkan dengan pencabutan gigi lainnya. Hal ini dikarenakan proses mencabut akar gigi yang biasanya memerlukan pembedahan gusi, bahkan juga tulang rahang. Pembedahan semacam ini biasanya meninggalkan trauma, sehingga pasien sulit membuka mulut dan harus berdiet makanan lunak.
Metode ini menggunakan peralatan yang telah dimodifikasi dan metode penggunaan yang berbeda. Metode proses pencabutan geraham ini dilakukan tidak melalui prosedur bedah baku, sehingga diharapkan waktunya lebih singkat, proses penyembuhan Iebih cepat dan tidak beresiko tinggi bagi pasien dengan penyakit tertentu (jantung, hipertensi, diabetes, dsb.).
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Banyak penderita Hepatitis terlambat mengetahui penyakitnya, karena terbatas dan mahalnya biaya pendeteksian. Metode deteksi penyakit Hepatitis dengan biaya terjangkau akan membantu pasien memeriksakan din dan mendapatkan penanganan lebih cepat.
Perangkat Radioimmunoassay (RIA) dapat mendeteksi penyakit Hepatitis secara cepat. Diagnosa dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien untuk direaksikan dengan suatu zat yang ditandai dengan radioisotop. Dan pengujian ini, akan diketahui kandungan hormon dalam darah pasien, apakah terdapat virus Hepatitis atau tidak.
Selain hasil yang lebih cepat dan akurat, metode deteksi ini biayanya terjangkau karena sebagian besar bahan dan peralatan buatan lokal.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Virus dan kelompok Herpesvirideae bersifat laten dalam tubuh ikan dan menunggu hingga kondisinya memungkinkan untuk menginfeksi ikan carrier (pembawa virus). Ikan ini dapat menjadi sumber penyakit dan dapat menular ke ikan yang lain dalam ekosistem yang sama.
Vaksin DNA yang dikembangkan ini tergolong vaksin generasi ketiga (terbaru), yang dikembangkan dan virus KHV asal waduk Cirata yang telah menyebabkan wabah penyakit di kawasan tersebut. Vaksin DNA ini memperbaiki kelemahan vaksin dan generasi sebelumnya; antara lain tidak menimbulkan resiko infeksi, stabil, dan mampu memperkuat sistem kekebalan ikan baik secara humoral maupun seluler.
Pada uji skala laboratorium, vaksin ini memberikan proteksi sebesar 70 % sampai 96,7%, tergantung dosis dan virulensi virus yang diberikan.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terluas di dunia. Pelepah yang harus dipangkas setiap tahunnya mencapai 8,6 ton per hektar kebun, dan saat ini sebagian besar belum dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan yang potensial adalah menjadikannya sebagai sumber energi biomassa.
Pengempaan bertekanan tinggi menggunakan mesin pelet akan mengolah pelepah sawit menjadi biopelet, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga maupun untuk pembangkitan listrik. Nilal kalori biopelet yang dihasilkan adalah j 3.650/kkal/kg, setara dengan cangkang sawit (3.647 kkal/kg), Iebih baik dan kayu bakar (3.500 kkal/kg) dan jauh Iebih Iebih balk dibandingkan nilai kaloni tandan kosong kelapa sawit (1.512 kkal/kg).
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
PLN saat ini masih mengoperasikan sebanyak 4.165 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 2.800 MW di seluruh Indonesia. Pembangkitan ini memerlukan bahan bakar diesel (solar) 1,5 juta kiloliter per tahun dan membebani pemerintah dengan subsidi triliunan rupiah.
Inovasi mi menggantikan solar dengan gas batubara menggunakan sistem dual fuel. Hasil uji coba pada mesin diesel 250 KVA menunjukkan pengurangan kebutuhan solar sebesar 25,6 - 28,8 liter per jam atau rata-rata sebesar 62,48%. Berdasarkan harga-harga solar dan batubara yang berlaku, sistem ini berpotensi menurunkan biaya pembangkitan PLN rata-rata sebanyak Rp.
1.119 per KWh, atau penghematan biaya sebesar 47,26%.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database