Jika Anda penggemar film-film James Bond, pasti Anda cukup familiar dengan tokoh bernama Q, orang yang selalu mensuplai Bond dengan segudang peranti intelejen tercanggih yang diciptakan untuk mempersenjatai Bond dalam menjalankan misinya menyelamatkan dunia. Sebuah karya terbaru yang diciptakan oleh seorang kadet Angkatan Udara Amerika Serikat bersama profesornya ini barangkali sama menakjubkannya, sama-sama membuat kita merasa seolah berada dalam keajaiban teknologi yang tak terbayangkan sebelumnya.
Prototipe material anti peluru ciptaan Kadet Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) Hayley Weir dan profesornya, Ryan Burke, merupakan contoh solusi inovatif yang selama ini tak pernah terpikirkan meski sebenarnya ada di depan mata. Sebagaimana tertulis dalam situs web Business Insider, ilmu yang mendasari penemuan material anti peluru ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Weir dan Burke terkejut ketika mengetahui bahwa tak satupun kontraktor pertahanan pernah melakukan eksplorasi untuk membuat material seperti yang mereka usulkan.
Material ini dibuat dengan menggunakan prinsip fisika non-Newtonian, dan bisa diaplikasikan pada baju anti peluru yang sudah ada untuk memperkuatnya. Material anti peluru yang diusulkan oleh Weir dan Burke memiliki bobot yang lebih ringan dari material tradisional yang biasa dipakai, namun mampu memberikan perlindungan yang tinggi.
Material tersebut mulai dikembangkan pada paruh kedua tahun 2016 dan akhirnya berhasil menahan peluru untuk pertama kalinya di bulan Desember. Sejauh ini, material tersebut mampu menahan peluru dari berbagai kaliber dari jarak dekat, termasuk kaliber 9mm, a40, dan a.44 magnum. Kemampuannya dalam menghadang peluru jenis terakhir membuat material ini secara teknis dianggap telah memenuhi syarat substansial sebagai pelindung tubuh anti peluru tipe 3, yang sering dipakai oleh petugas keamanan. Hal menarik yang patut dicatat adalah: semakin besar peluru, akan semakin besar pula daya hambat material tersebut.
Penemuan ini hanyalah salah satu dari beberapa inovasi baru dalam kemiliteran Amerika yang bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih kepada para tentaranya. Angkatan Laut Amerika saat ini juga sedang mencoba mengembangkan program senjata lasernya sebagai salah satu cara untuk berlindung dari serangan drone dan rudal. Teknologi lain, seperti peluru yang dirancang untuk hancur sendiri ketika sasaran mereka luput, dapat membantu mengurangi jatuhnya korban yang tidak diinginkan.
Cerita lebih detil mengenai penemuan ini dapat dilihat di tautan berikut: An Air Force Academy cadet created a bullet-stopping goo to use for body armor
---
(dirangkum dari: Futurism & Business Insider)
Comments (0)