Musim panas di Jepang merupakan saat yang luar biasa. Berbagai festival digelar di seluruh negeri, mulai festival kembang api hingga festival bir all-you-can-drink. Sayangnya, di musim panas, kelembaban udara di Jepang sangat tinggi, sehingga kemungkinan untuk bertemu dengan orang-orang yang sangat berkeringat dan memancarkan bau keringat (serta bau badan) juga sangat tinggi; baik pada acara-acara menarik di atas, atau dalam kegiatan sehari-hari seperti ketika naik kereta, makan di kedai, atau sekedar mengantre di toko swalayan untuk membeli sebotol minuman ringan.
Bangsa Jepang juga tergolong sebagai bangsa yang sangat sopan. Tidak mungkin ada orang Jepang membawa sebotol parfum ke mana-mana dan menyemprotkannya ke orang lain yang dianggapnya 'bau'. Sementara itu, mendeteksi bau yang berasal dari tubuh sendiri bisa sangat sulit; karena ketika berada di dekat orang lain, bau yang dipancarkan oleh orang tersebut akan membuat bau tubuh sendiri sulit dikenali.
Kondisi-kondisi inilah yang ditangkap oleh produsen perangkat kesehatan Tanita, dan meluncurkan produk terbaru mereka, yang diberi nama ES-100. Benda dengan nama yang terdiri dari huruf dan angka dan memberi kesan "techno" ini sebenarnya adalah alat portabel yang berfungsi untuk mengukur intensitas bau badan manusia dan menampilkan nilainya dalam angka. Produk ini dikembangkan sebagai perluasan dari produk keluaran mereka sebelumnya, yakni alat penganalisis kadar alkohol melalui napas yang tidak memindai alkoholnya sendiri, tetapi memeriksa partikel-partikel yang menghasilkan bau.
Penggunaan ES-100 sangat mudah, Anda tinggal menyalakannya, tarik bagian sensornya, dan arahkan ke bagian tubuh manapun yang ingin Anda deteksi baunya. ES-100 akan mengukur partikel penghasil bau, dan dalam waktu sepuluh detik, Anda sudah dapat melihat hasilnya, dengan skala dari 0 hingga 10. Angka 0 berarti Anda tidak berbau, dan angka 10 berarti Anda harus siap hidup sendirian karena semua orang memilih untuk pergi jauh-jauh dari Anda. Angka 5 ke atas berarti Anda sudah harus memilih, dijauhi orang, atau bergegas pergi ke pancuran dan mandi.
Jika Anda termasuk orang yang tidak hanya merasa terganggu oleh bau badan dan keringat, tapi juga terganggu oleh orang yang terlalu banyak menyemprotkan parfum sehingga baunya menyengat, jangan kuatir; Tanita akan memberikan 'rapor jelek' kepada bau tersebut, karena kemampuan ES-100 dalam mengukur intensitas aroma yang berasal dari tubuh seseorang sama efektifnya dengan pengukuran yang dilakukannya terhadap aroma parfum yang disemprotkan secara 'keterlaluan'.
Juru bicara Tanita mengatakan bahwa alat ini diproyeksikan untuk dipasarkan kepada kelompok usia 40-50 tahun, di mana seorang pria mulai merasa kuatir tentang bau badannya. Para pencipta ES-100 tidak hanya merekomendasikan alat ini untuk digunakan sebagai pendeteksi bau badan yang mengganggu di lingkungan kantor atau ruang publik, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh pria yang ingin memastikan bahwa bau mereka cukup harum sebelum pergi berkencan atau menghadiri resepsi, di mana mereka harus berada di dekat orang banyak.
Alat pendeteksi dan penilai bau ini mulai dipasarkan di Jepang pada tanggal 1 Juli kemarin, dengan harga mulai 13.824 Yen (setara dengan 1,8 juta Rupiah).
---
(sumber: Engadget & SoraNews24 | sumber gambar lain: Pixabay)
Comments (0)