Sirkuit Biodegradable Mengurangi Tumpukan Limbah Elektronik Dunia

Sirkuit Biodegradable Mengurangi Tumpukan Limbah Elektronik Dunia

Revolusi komputer yang demikian hebat mampu mengumpulkan pengetahuan dari seluruh penjuru dunia dan meletakkannya di ujung jari Anda – namun juga berarti memberi Anda tumpukan sampah elektronik yang berbahaya untuk jangka waktu yang sangat lama.

Sebuah tim ilmuwan di California mengungkapkan bahwa masalah ini mungkin dapat teratasi dengan penemuan terbaru mereka berupa sirkuit ringan dan fleksibel yang juga dapat terurai secara alami yang dibuat dengan bahan dasar selulosa, yang merupakan bahan utama dari serat tanaman. Bahan tambahan lainnya adalah senyawa berbasis karbon, dengan besi biasa sebagai elektroda. Ketika barang elektronik sudah saatnya dibuang, cukup tambahkan sedikit cuka – asam dengan pH yang sebanding dengan bahan makanan di dapur kita – untuk melarutkannya.

"Dengan menggunakan lapisan super tipis dan bisa terurai secara alami, kami berhasil membuat transistor polimer dan logic circuits yang kinerjanya tinggi dan sangat ringan, namun dapat hancur seluruhnya," tulis para ilmuwan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Tim peneliti terdiri dari para ahli kimia, insinyur, dan pakar material dari Universitas Stanford, University of California at Santa Barbara, dan produsen komputer Hewlett-Packard.

Semikonduktor ini bisa diproduksi dengan biaya yang lebih murah daripada biaya produksi sirkuit konvensional, namun memiliki kapasitas sedikit lebih rendah. Diperlukan waktu tiga sampai lima tahun untuk memperbaiki kinerjanya, agar bisa menjadi komponen yang secara komersial menguntungkan; khususnya untuk perangkat yang dapat digunakan untuk berselancar di internet, yang dari waktu ke waktu semakin meningkat popularitasnya. Demikian disampaikan oleh Ting Lei, seorang insinyur kimia di Stanford dan penulis utama dalam studi tersebut. "Pembuatannya tidak repot," kata Lei. "Biaya produksinya rendah dan dapat diproduksi dalam skala besar. Bahan temuan kami ini memenuhi kedua syarat itu."

Limbah elektronik merupakan masalah lingkungan yang semakin meresahkan baik di negara maju maupun di negara-negara berkembang, di mana sebagian besar hanya bisa dibuang setelah selesai masa pakainya. Menurut data PBB, puluhan juta ton perangkat bekas berakhir di tempat sampah setiap tahun. Perangkat bekas ini mengandung plastik dan logam berat seperti merkuri dan kadmium dalam jumlah besar; sementara jika dikumpulkan dan dijual kembali, sampah tersebut justru akan menghasilkan produk sampingan yang beracun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan cara mengurangi limbah tersebut. Selain itu, semikonduktor ini juga dapat digunakan dalam peralatan medis sebagai sensor implan yang membantu dokter melacak fungsi tubuh atau kimia tubuh tanpa pembedahan tambahan untuk membuangnya. Semikonduktor ini juga memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai komponen perangkat keamanan, yang membuat perangkat elektronik bisa langsung hancur setelah selesai digunakan, sehingga tidak bisa dilacak; demikian tertulis dalam laporan penelitian.

Lebih lanjut, Lei mengungkapkan bahwa semikonduktor biodegradable ini juga memiliki kemungkinan untuk dikembangkan sebagai komponen pemantauan lingkungan; para ilmuwan hanya perlu memasang (menginstall) alat, mengambil data, lalu meninggalkan alatnya di lokasi tanpa harus membawanya pulang, karena akan terurai sendiri secara alami.

---

(sumber: Seeker | sumber gambar: Forbes & Grist)

Comments (0)

There are no comments posted here yet

Leave your comments

Posting comment as a guest.
Attachments (0 / 3)
Share Your Location