Sebuah moda transportasi perairan tanpa emisi berupa 'perahu terbang' yang diberi nama SeaBubbles telah dibahas di situs ini beberapa bulan lalu, mulai dari gagasan awal para penciptanya hingga spesifikasi dan prospeknya (lihat: SeaBubbles (1): Transportasi Perkotaan Masa Depan dan Seabubbles (2): Spesifikasi dan Prospeknya). Menurut rencana awal, perahu terbang yang ramah lingkungan ini akan diujicobakan di Paris pada bulan September tahun lalu, namun ternyata ada beberapa hal yang membuat rencana tersebut harus tertunda.
Penundaan tersebut terjadi karena pengoperasian SeaBubbles terbentur kendala teknis dan peraturan yang berlaku mengenai kecepatan perahu. Perahu listrik memang dianggap tidak mengganggu karena tidak mencemari lingkungan, dan tidak mengeluarkan suara yang bising. Akan tetapi, di banyak sungai dan danau, ada peraturan yang membatasi kecepatan perahu.
Di Sungai Seine, (tempat yang direncanakan akan menjadi lokasi pertama 'penerbangan' SeaBubbles) berlaku sebuah peraturan bahwa kecepatan perahu maksimal adalah 7.5mph (12 km per jam) di pusat kota dan 11.2mph (18 km per jam) di pinggiran atau luar kota. Sementara itu, teknologi hydrofoil yang digunakan SeaBubbles memiliki kecepatan 32mph (51 km per jam) agar bisa melayang di atas air. Para penciptanya pun tidak memiliki rencana untuk mengoperasikan SeaBubbles pada kecepatan yang lebih rendah. Masalah kecepatan inilah yang memperlambat rencana pengembangan SeaBubbles di Paris. Menurut Voies Navigables de France (Navigable Waterways of France), kecepatan ini membuat mereka harus berdiskusi lebih lanjut sebelum memberikan ijin operasi kepada SeaBubbles.
Setelah berbulan-bulan bernegosiasi, Alain Thébault (pencipta dan pemilik SeaBubbles), dibantu oleh Paris Authorities dan Kementerian Transportasi, akhirnya diberi ijin untuk 'menerbangkan' SeaBubbles dengan kecepatan 15,53 mph (25 km per jam). Lampu hijau baru saja diberikan oleh kepala wilayah, Michel Cadot. SeaBubbles akan diujicoba di Paris selama bulan Mei dan Juni tahun ini, dan masyarakat Paris boleh mengujicoba secara gratis dalam jangka waktu tersebut.
Sebelum itu, bulan April kemarin, SeaBubbles telah mempresentasikan proyek mereka di Jenewa, Swiss, dan melakukan ujicoba sistem fly-by-wire yang digunakan pada prototipe terakhirnya di Danau Jenewa. Ujicoba ini pun sebenarnya bukan tanpa hambatan, khususnya dalam hal peraturan yang berlaku di kota ini. Pemerintah setempat mengkhawatirkan rencana SeaBubbles untuk membangun dermaga di tepi danau; sementara perusahaan feri lokal mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya peningkatan kepadatan lalu lintas di danau ini.
Meskipun mengalami berbagai hambatan, pemilik SeaBubbles tetap optimis dan menceritakan bahwa mereka mulai merancang sistem docking dan mengembangkan aplikasi yang akan menunjukkan kepada pengguna apakah mereka bisa memesan taksi SeaBubble, dan apakah SeaBubble akan menghemat waktu mereka (dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi lainnya).
---
(dirangkum dari: Electrek, Inhabitat, dan Sortir a Paris)
Comments (0)