Bekatul merupakan bagian terluar dari bulir beras (rice kernel) yaitu lapisan aleurone beras yang terbungkus oleh sekam hasil penggilingan padi setelah proses penyosohan. Kandungan vitamin B kompleks (B1-B6, B15), oryzanol, asam ferulat serta serat pada bekatul dapat mengoptimalkan fungsi berbagai organ tubuh. Sayangnya penggunaan bekatul belum optimal sebagai bahan baku pangan fungsional karena kerusakan bekatul pasca penggilingan dengan indikasi timbulnya bau tengik.
Enzim lipase dan enzim polifenol diidentifikasi sebagai penyebab utama kerusakan bekatul. Inovasi teknologi High Temperature Short Time (HTST) memanfaatkan panas tinggi sesaat untuk menonaktifkan kedua enzim tersebut. Bekatul menjadi stabil untuk diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pangan fungsional.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Comments (0)