Selamat Tinggal, Gulma!

Selamat Tinggal, Gulma!

Gulma dikenal sebagai tanaman pengganggu yang dapat menghambat produktivitas tanaman budidaya, serta menurunkan kualitasnya. Gulma dapat dikendalikan dengan herbisida, namun herbisida juga berpotensi mencemari lingkungan dan meninggalkan residu yang berbahaya apabila produk tanaman tersebut dikonsumsi.

Inovasi ini mencoba mengatasi masalah gulma dengan cara yang relatif aman, karena hanya menggunakan bahan-bahan organik. Tanaman Ageratum conyzoidesdan Tithonia diversifolia, serta limbah pertanian seperti ampas sagu yang mengandung fenol bisa dijadikan herbisida organik.

Formulasi herbisida organik dicampur dengan pupuk kandang ini dapat menekan pertumbuhan gulma lebih dari 50% sekaligus berfungsi sebagai kompos untuk menyuburkan tanaman dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

 

KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database

Comments (0)

There are no comments posted here yet

Leave your comments

Posting comment as a guest.
Attachments (0 / 3)
Share Your Location