Teknik budidaya udang Windu, walaupun sudah modern, masih membutuhkan indukan yang diambil dari alam yang kemudian diablasi. Setelah dua kali pemijahan, larva yang dihasilkan indukan udang Windu akan menurun kualitas dan kuantitasnya, sehingga indukan dinyatakan afkir. Indukan kemudian digantikan yang baru yang diambil dari alam.
Inovasi ini bertujuan untuk mempertahankan indukan udang Windu dengan meningkatkan kualitas larva yang dihasilkan sampai pemijahan ke-5. Hal ini dilakukan dengan menyuntikkan dopamineyang terformulasi. Inovasi ini akan menekan biaya produksi dan mempertahankan kelestarian udang Windu di alam, dengan mengurangi udang yang harus ditangkap.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Comments (0)