Biji Kakao produksi nasional mempunyai karakter citarasa lemah, kadar kotoran tinggi, terkontaminasi serangga, jamur dan mikotoksin. Keadaan tersebut menjadikannya berharga jual murah.
Inovasi ini menawarkan proses inkubasi in-vitro, dimana biji kakao kering tanpa fermentasi dan/atau yang mengalami fermentasi 1-2 hari, enzim-enzim kuncinya yaitu aspartic endoprotease, carboxypeptidase, polyphenol oxidase dan invertase diaktifkan kembali untuk menghasilkan biji kakao bermutu setara biji fermentasi.
Optimasi inkubasi-refermentasi yang memberi hasil terbaik adalah pada suhu 45°C selama 72 jam. Biakan Bakteri Asam Laktat juga ditambahkan untuk melindungi biji dari pembentukan mikotoksin.
KLIK di sini untuk melihat detilnya di BIC - Inovasi Indonesia Database
Comments (0)