Labirin Plastik di Buenos Aires

Labirin Plastik di Buenos Aires

Lebih dari 15.000 botol plastik mendapat kesempatan untuk menjalani hidup baru sebagai labirin bercahaya di Vatican Square, salah satu ruang publik paling terkenal di Buenos Aires. Dirancang oleh Luzinterruptus, sebuah inisiatif seni kolektif yang mengangkat isu lingkungan, Labirin Limbah Plastik ini dimaksudkan untuk menarik perhatian publik terhadap jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari melalui instalasi yang mengundang pemikiran lebih dalam. Karya seni imersif yang merupakan pesanan dari Departemen Lingkungan dan Area Publik Pemerintah Kota Buenos Aires, Ciudad Verde ini dipamerkan selama satu minggu 24 jam setiap hari sebagai bagian dari Global Recycling Day.

Labirin ini merupakan karya yang dibangun secara spesifik sesuai dengan lokasinya. Sebelumnya, Luzinterruptus pernah membangun instalasi limbah plastik dengan teknik yang berbeda di Bordeaux (Prancis), Madrid (Spanyol), dan Singapura, dan semuanya terbuat dari sampah plastik yang dikumpulkan dari daerah sekitarnya. Untuk menunjukkan merek minuman mana yang menghasilkan limbah paling banyak di Buenos Aires, para desainer sengaja tidak melepas label botolnya. Lebih dari 15.000 botol plastik dikumpulkan dari seluruh penjuru kota dengan bantuan beberapa koperasi daur ulang perkotaan.

Setelah botol plastik dibersihkan, dan dipilah ke dalam kantong plastik bening, Luzinterruptus membangun labirin yang membentang sepanjang lebih dari 650 kaki (sekitar 198 meter) dan mencakup area seluas 1.550 kaki persegi (sekitar 144 meter persegi). “Kami menciptakan karya labirin yang imersif di mana para pengunjung akan merasa bingung dan cemas mencari jalan keluar,” jelas penggagas seni kolektif ini. “Pengalaman ini dimaksudkan untuk menghasilkan pemikiran, percakapan, atau mungkin niat untuk memperbaiki cara menggunakan atau membuang plastik. Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan perhatian tentang penggunaan cairan yang dikemas dalam botol yang semakin tidak terkendali dan menyebabkan masalah besar di negara-negara miskin. Sementara itu, sumber air saat ini diprivatisasi dan dibeli oleh perusahaan besar dengan kepentingan egois mereka, sehingga mereka mampu menguasai air, sumber daya Bumi yang paling penting, dan merupakan hak mendasar dari semua penghuninya."

Labirin plastik ini diterangi oleh cahaya lampu LED putih yang mengubahnya menjadi ruang bercahaya di malam hari. Setelah pameran selesai, labirin dibongkar dan semua plastiknya didaur ulang. Botol-botol dibersihkan dan disortir menurut warna, dikirim kembali ke koperasi daur ulang kota. Sedangkan tas plastiknya dikembalikan ke pabrik untuk dilelehkan.

---

(sumber: Inhabitat | Gambar yang lebih lengkap dapat dilihat di situs Luzinterruptus)

Comments (0)

There are no comments posted here yet

Leave your comments

Posting comment as a guest.
Attachments (0 / 3)
Share Your Location