Mana yang lebih Anda sukai, membuka kunci smartphone Anda dengan PIN empat digit atau dengan emoji gambar wajah tersenyum? Mana yang lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk diingat, gambar wajah dan bunga misalnya, atau sekedar angka 2476?
Pengguna smartphone biasa menggunakan emoji untuk mengekspresikan suasana hati, emosi dan nuansa percakapan dalam email dan pesan teks (SMS, WhatsApp, Line, BBM, dan lain sejenisnya) - dan bahkan ada pula yang mengkomunikasikan keseluruhan pesan hanya dengan emoji. Pada tahun 2015, sebuah perusahaan Inggris mencoba menggunakan kode akses emoji sebagai ganti PIN di ATM bank. Tapi tidak ada studi formal tentang seberapa mudah penggunaannya, atau seberapa aman hal tersebut dibandingkan metode lain, seperti PIN.
Untuk mempelajari lebih lanjut baik di laboratorium maupun di dunia nyata, tim peneliti dari Technical University (TU) Berlin, Universitas Ulm dan University of Michigan, yang dipimpin oleh Lydia Kraus, kandidat Doktor di TU Berlin, mengembangkan EmojiAuth, sebuah sistem login berbasis emoji untuk smartphone Android. Seberapa baikkah kemampuan pengguna smartphone dalam mengingat password berupa emoji? Apakah mereka merasa lebih aman? Apakah penggunaan emoji sebagai password membuat mereka merasa lebih senang setiap kali membuka kunci layar teleponnya?
Sebagian besar pengguna smartphone mengunci layar mereka dan harus membukanya beberapa kali dalam sehari. Banyak orang menggunakan PIN numerik, namun penelitian menyebutkan bahwa gambar lebih mudah dihafal dan diingat daripada angka atau huruf. PIN juga bisa terdiri dari sejumlah simbol: seperti angka 0 sampai 9. Password pun sebenarnya juga dapat dibuat dari sejumlah karakter lain yang ada di keypad, namun memang agak sulit untuk mengetikkannya pada smartphone. Penggunaan emoji, di sisi lain, memungkinkan kita untuk menggunakan lebih dari 2.500 emoji, yang membuat password kita lebih sulit dijebol maupun sekedar dilirik oleh orang lain.
Membuat password emoji
Dalam percobaan awal, peneliti memberikan ponsel Android kepada 53 orang peserta dan membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari 27 orang memilih password yang terdiri dari 12 emoji di keyboard emoji yang berlainan untuk setiap pengguna, yang diambil dari kumpulan semua ikon emoji yang bisa dipakai (sekali disetel, keyboard emoji masing-masing pengguna akan tetap sama). Sisanya yang berjumlah 26 orang memilih PIN numerik.
Peserta penelitian paling sering menggunakan salah satu dari tiga metode untuk memilih urutan emoji: berdasarkan pada pola pada keyboard emoji (seperti emoji yang terletak di salah satu sisi atau emoji yang berada di sudut), preferensi pribadi untuk emoji tertentu, serta membuat sebuah cerita dengan menggunakan emoji; misalnya: satu peserta memikirkan sebuah lagu tertentu dan memilih emoji yang sesuai dengan kata-kata di lagu tersebut. Setelah beberapa kali berlatih memasukkan password baru mereka, subjek diminta untuk kembali seminggu kemudian untuk memasukkan kembali password mereka ke dalam smartphone yang dipakai sebagai alat penguji.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kode PIN dan password emoji sangat mudah diingat. Secara keseluruhan, lebih banyak pengguna PIN yang mengingat password mereka (mungkin karena orang sudah terbiasa menghafal PIN). Akan tetapi, orang-orang yang menggunakan password kode emoji terlihat lebih senang ketika memasukkan password mereka.
Penelitian di lapangan
Selanjutnya, peneliti menyelidiki bagaimana password emoji digunakan dalam pemakaian sehari-hari. Pada ponsel Android yang dimiliki oleh 41 peserta, peneliti memasang layar login khusus untuk aplikasi email smartphone mereka selama lebih kurang dua minggu. Sekitar separuh dari mereka menggunakan password emoji; sisanya menggunakan PIN.
Sebagaimana hasil penelitian di laboratorium, pengguna yang menggunakan password emoji memilih emoji yang terpola pada keyboard, emoji yang secara pribadi memang mereka sukai, atau membuat cerita yang dianggap cocok dengan mereka.
Kedua kelompok pengguna tersebut, baik yang menggunakan emoji maupun yang menggunakan PIN, melaporkan bahwa password mereka mudah diingat dan digunakan. Namun password kode emoji memang lebih menyenangkan untuk dituliskan daripada password angka.
Keamanan tambahan
Pada akhir penelitian lapangan, peneliti menguji keamanan password emoji. Peneliti meminta peserta untuk mengintip dari balik bahu mereka ketika si peneliti memasukkan password.
Hasil temuan menunjukkan bahwa password emoji yang terdiri dari enam emoji yang dipilih secara acak paling sulit untuk diintip dari atas bahu pengguna. Sementara jenis password lain, seperti empat atau enam emoji dalam sebuah pola, atau empat atau enam digit angka, lebih mudah diamati dan diingat dengan benar.
Studi yang dipresentasikan oleh salah satu anggota tim peneliti di Roma menunjukkan bahwa password berbasis emoji tidak hanya praktis namun juga merupakan metode yang menyenangkan untuk mengingat dan melindungi password - selama pengguna tidak menggunakan emoji secara berurutan atau membentuk suatu pola tertentu pada keyboard.
---
(sumber: The Conversation | sumber gambar: TextCarrier & FunnyZone)
Comments (0)