Gaharu adalah resin wangi bernilai tinggi sebagai hasil dari infeksi jamur Fusarium pada pohon penghasil Gaharu dari keluarga Thymeleaecea. Di alam kejadian infeksi jamur sangat langka. Akibatnya, banyak orang menebang dan mencacah pohon dengan sengaja dengan harapan terjadi infeksi dan menghasilkan Gaharu. Hal ini telah menyebabkan dua genus pohon penghasil Gaharu masuk daftar CITES karena terancam punah.
Bioinduksi adalah teknik mempercepat infeksi jamur Fusarium agar memproduksi Gaharu secara biologis. Dengan teknik bioinduksi yang disempurnakan, keberhasilan infeksi mencapai 100%. Inovasi ini berpotensi melipatgandakan produksi Gaharu yang akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat pengumpul Gaharu, sekaligus menjaga kelestarian pohon penghasil Gaharu di alam.
Gaharu is high valued dark resinous heartwood that forms in Thymeleacea family trees, when they are infected by Fusarium mold. Natural infection is rare, thus trees are cut down intentionally to induce infections.
The bio-induction technique has now achieved a 100% infection rate. This will "industrialize" Gaharu production, help boost the local economies and reduce irresponsible trees cutting in the wild.
Teknis bioinduksi ini bisa membantu pengumpul gaharu alam agar bisa menghasilkan Gaharu lebih banyak dan dengan mutu terstandar sekaligus menunjang dikembangkannya perkebunan Gaharu intensif berskala besar.